Misteri Gagal Dalam Ketaatan
Kalangan Sendiri

Misteri Gagal Dalam Ketaatan

Lestari99 Official Writer
      10734
Show English Version
Yosua 1:9
Bukankah telah kukatakan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Alllahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.

 Bacaan Alkitab setahun: [kitab]Mazmu9[/kitab]; [kitab]Wahyu15[/kitab]; [kitab]Nehem10-11[/kitab]

Pernahkah Anda berada dalam suatu kondisi dimana Anda yakin telah melakukan kehendak Tuhan, mengerjakan panggilan hidup yang Tuhan tetapkan bagi Anda, namun Anda justru mengalami kegagalan di ujung jalan? Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda yakin telah mentaati suara Tuhan lalu kemudian mendapati diri Anda hilang dalam gurun hutang dan keraguan?

Sebuah pertanyaan menggelitik di hati saya kala itu, "Kenapa Tuhan meminta kita melakukan sesuatu jika pada akhirnya harus menemui kegagalan? Untuk apa kita harus melahirkan sesuatu namun pada akhirnya tidak mendapatkan kesuksesan?

Nenek moyang Yesus Sang Mesias, juga mengalami hal yang sama. Abraham menjadi seorang ayah karena Allah berjanji. Namun jeda antara janji Allah dan pemenuhan janji itu membentang selama puluhan tahun membuat Abraham mempertanyakan keakuratan visi Allah. Sama seperti kita, Abraham pun berusaha untuk membentuk ulang janji Allah itu dengan cara yang dapat ia sentuh, lihat dan pahami.

"Kompromi adalah jawabannya," ujar Abraham. "Saya akan tidur dengan hamba istriku karena ini bagian dari rencana Tuhan."

Segala sesuatu yang berada di dalam rencana Tuhan, yang berjalan dengan waktu Tuhan, dan melibatkan kita sebagai orang-orang pilihannya, selalu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Namun bukan berarti kita tidak akan tersandung dan mengalami kegagalan saat menjalaninya. Masa-masa di padang gurun adalah masa-masa penting dimana Tuhan mentahbiskan dan mempersiapkan kita untuk mewujudkan visi-Nya. Pengujian iman mengubah kita menjadi hamba yang layak untuk menjalani mimpi besar dengan hasil yang maksimal. Melalui pengujian kita dituntut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: "Apakah saya cukup mempercayai Allah untuk menjalani sesuatu ketika saya tak dapat melihat dan memahami hasil akhirnya?" Bukankah itu adalah pertanyaan yang sama yang menghantui kita ketika menghadapi nafas-nafas terakhir kehidupan?

Terkadang hal yang membuat kita takut adalah jatuh, gagal dan kalah. Kita mencoba meraih mimpi dan memilih untuk mundur ketika tangan kita tidak meraih apa-apa selain kehampaan. Kondisi yang sama juga dihadapi gereja masa kini. Terlalu banyak orang Kristen yang takut gagal. Namun Tuhan jarang menghilangkan ketakutan kita. Sebaliknya Tuhan meminta kita untuk menjadi kuat dan memilih untuk berani.

Putuskan untuk berani, ambil tindakan dan klaim janji-janji Allah yang telah ditanamkan-Nya di dalam hati Anda. Peganglah tangan Tuhan dan lahirkan impian Anda. Bersandarlah pada-Nya dan pandanglah Dia saat melewati padang gurun. Tuhan dapat mengubah hidup Anda. Tuhan menciptakan Anda untuk mengenal Dia dan mengalami perubahan dalam hidup Anda.

Mengalami kegagalan dalam ketaatan bukanlah misteri yang tak terpecahkan. Itu hanyalah ujian untuk mengubah, membentuk dan mempersiapkan Anda untuk menjalani mimpi yang lebih besar.

Ikuti Kami