Meraih Kebahagiaan
Kalangan Sendiri

Meraih Kebahagiaan

Contasia Christie Official Writer
      176

Mazmur 146:5

"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya."

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 6; Matius 6; Kejadian 13-14

Belum lama ini, ada sebuah iklan televisi yang disiarkan di suatu negara yang pesannya sungguh bombastis. Iklan perusahaan tempat makan ini mengatakan bahwa para pengunjung yang datang ke restoran itu pasti dapat “Meraih Kebahagiaan.” Bukankah menyenangkan jika dengan menyantap kentang, daging, pasta, atau hidangan penutup, seseorang dapat meraih kebahagiaan? Sayangnya, tidak ada restoran yang dapat memenuhi janji tersebut.

Kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit untuk diraih – ini terbukti hampir dalam setiap aspek kehidupan kita. Cara kita mencari kebahagiaan mungkin termasuk menikmati makanan atau sejumlah hal lainnya, tetapi pada akhirnya, kebahagiaan terus lepas dari genggaman kita.

Mengapa demikian? Sebagian besar alasannya adalah karena hal-hal yang cenderung kita kejar tidaklah menjawab kebutuhan hati kita yang terdalam. Pencarian kita mungkin memberikan sekilas kesenangan, pelarian, atau hiburan, tetapi seruan hati kita tetap tidak terjawab - seruan yang merindukan pertolongan dan harapan. Itulah alasan mengapa pemazmur menunjukkan kepada kita suatu jalan yang lebih baik ketika kita mengatakan, “Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya” (Mazmur 146:5).

Meraih kebahagiaan? Bisa – apabila kita mencari kebahagiaan sesungguhnya yakni kerinduan akan pertolongan dan pengharapan itu di dalam Tuhan. Hanya dengan mempercayakan diri kita kepada Allah dan pemeliharaan-Nya saja, kita dapat menemukan kebahagiaan yang kita rindukan.

 

Orang yang mengutamakan Allah akan memiliki kebahagiaan yang kekal.

Ikuti Kami