Menguatkan Hati
Kalangan Sendiri

Menguatkan Hati

Puji Astuti Official Writer
      8762

1 Samuel 30:6

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 148; Yohanes 8; 2 Samuel 23-24

Perhatikan ayat di atas, ayat tersebut dimulai dengan menyatakan bahwa “Daud sangat terjepit”, saat itu mungkin Daud kalut, tertekan dan juga bingung, tetapi pada akhir ayat itu menyatakan bahwa Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Merasa stress dan tertekan adalah hal yang manusiawi. Menangis dan sedih adalah sesuatu yang wajar. Tidak ada salahnya mengungkapkan emosi yang kita rasakan. Namun setelah itu, kita harus menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, seperti yang Daud lakukan.

Bagaimanakah caranya menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan? Jika Anda baca mazmur-mazmur yang ditulis Daud maka Anda akan menemukan dia melakukannya dengan mengingat perbuatan Tuhan yang dasyat dan ajaib dalam hidupnya.

Daud pasti mengingat bagaimana Tuhan melepaskannya dari singa dan beruang.

Daud pun pasti mengenang bagaimana Tuhan menyerahkan Goliat mati ditangannya.

Ia pun pasti masih mengingat dengan jelas bagaimana Tuhan menyelamatkannya dari tangan Saul yang mencoba membunuhnya.

Dengan mengingat semua itu, Daud bisa berkata, “Jika Tuhan menolong aku dengan dasyat dan ajaib di masa lalu dan membawaku hingga ke titik ini, masakan Ia tidak menolongku sekarang.” Jika Anda baca ayat selanjutnya, Daud mengambil tindakan dengan bertanya kepada Tuhan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya itu.

Badai kehidupan mungkin membuat kita terpukul dan goyah, namun seperti Daud, kita harus menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan terus berharap padanya apapun kondisinya. Seperti Daud, mari kita ingat kembali karya Tuhan di hidup kita di masa-masa yang telah lalu. Jika dulu Tuhan sanggup menolong kita, hari ini pun Ia bisa melakukannya.

Sedih, berduka, dan tertekan, itu adalah emosi yang wajar. Namun jangan larut dalam kesedihan, arahkan kembali pandangan kita kepada Tuhan.

Ikuti Kami