Komitmen Dalam Anugerah
Kalangan Sendiri

Komitmen Dalam Anugerah

Lestari99 Official Writer
      4357
Lukas 9:23
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 15; Galatia 4; 2 Tawarikh 1-3

Komitmen memiliki sebuah cara untuk mengubah hubungan kita baik dengan Tuhan maupun sesama. Hal ini dimulai ketika kita terlebih dahulu mengalami kemurahan dan anugerah kasih Tuhan dalam hidup kita. Melalui anugerah setiap kita belajar bahwa komitmen memupuk penerimaan tanpa syarat.

Sama halnya dengan Yesus Kristus yang mengambil komitmen tertinggi ketika Dia menyerahkan hidup-Nya yang tidak bersalah bagi kita manusia yang bersalah. Melalui hal itu, Dia meminta agar setiap kita membuat suatu komitmen kepada-Nya.

Apakah komitmen Anda kepada Tuhan langsung mengubah Anda menjadi manusia sempurna yang tidak dapat berbuat dosa? Tidak, tetapi komitmen itu berarti bahwa motivasi di dalam Anda telah berubah. Anda adalah ciptaan baru dengan hati yang baru, yang mencari Tuhan.

Komitmen adalah melepaskan kebebasan dan menerima tanggung jawab perjanjian. Ini adalah janji dari kasih satu hati yang menciptakan papan loncat adikodrati bagi penyembahan sejati dan pujian kepada Allah. Sebagaimana yang dikatakan Yesus kepada wanita di pinggir sumur, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24).

Penggenapan tujuan akhir terjadi ketika Anda menyembah Tuhan. Anda menerima pemahaman baru tentang perjanjian dan komitmen antara Anda dan Tuhan. Anda diingatkan sekali lagi bahwa Tuhan mengasihi Anda, dan Anda mengetahuinya pada tingkat hati dan bukan sekedar pikiran.

Kasih Tuhan tidak digoyahkan oleh kekurangan Anda, pikiran dan motif Anda yang bercampur aduk. Dia tetap mengasihi Anda, dan anugerah menutupi dosa dan kekurangan Anda.

Untuk beberapa alasan Tuhan bersikeras melibatkan kita untuk bekerjasama di dalam kerajaan-Nya. Dia tidak harus berbuat seperti itu, tetapi Dia memilih untuk melakukannya.

Tatkala kita mengasihi Dia dan menaati firman-Nya dari lubuk hati, Tuhan membebaskan para malaikat untuk berperang sementara kita memperkatakan rencana-Nya agar terwujud. Yesus memberikan pola keada kita ketika Dia mengajarkan agar kita membicarakan hal-hal sebagaimana yang diajarkan Bapa kepada Yesus.

Kita terpanggil untuk menjadi seperti Yesus dan meminjamkan suara dan tubuh kita kepada Tuhan untuk menyatakan rencana-Nya di dalam dunia.

Ikuti Kami