Mulailah Dari Keluarga Anda
Kalangan Sendiri

Mulailah Dari Keluarga Anda

Budhi Marpaung Official Writer
      6616
Efesus 5:33
"Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 101; Lukas 22; Yehezkiel 7-8

Dua orang sahabat yang sudah lama tidak pernah bertemu mengadakan reuni di sebuah tempat makan yang dulu mereka sering kunjungi ketika masih bersama. Keduanya saling bercerita masing-masing tentang perkembangan mereka setelah berpisah hampir 15 tahun lamanya.

Pria pertama menceritakan mengenai kehidupannya yang sekarang. Pria ini begitu bangga menceritakan mengenai perubahan hidup yang ia raih saat ini, mulai akhirnya dari menjadi seorang pemimpin perusahaan, koordinator kebaktian di hari minggu, dan ketua RT di lingkungannya. Semua itu diberitahukannya kepada sahabatnya tersebut. Dan sekarang giliran pria kedua yang bercerita.

Pria kedua ini begitu biasa membicarakan mengenai apa yang berubah dari hidupnya saat ini; pekerjaan, rumah, kehidupan gereja, semua ia bicarakan dengan nada yang datar sehingga menimbulkan pertanyaan dari pria pertama, sahabatnya itu. "Bagaimana kabar anak dan istrimu?" Seperti disambar halilintar, ia hanya terdiam dan tertunduk lesu. Melihat reaksi yang aneh dari sahabatnya, pria pertama tersebut mulai bercerita kembali mengenai hidupnya dan kini mengenai keluarganya.

Dengan wajah yang tersenyum, pria pertama ini menceritakan bagaimana hidupnya begitu bahagia dengan istri dan anak-anaknya. Pria kedua ini pun yang tadinya lesu menjadi begitu antusias mendengar kisah dari sahabatnya itu hingga tiba-tiba keluarlah pertanyaan dari mulutnya untuk sahabatnya itu, "Apa yang kamu lakukan sehingga bisa memiliki kebahagian seperti itu?" Pria pertama ini menjawab, "Hanya menaati Firman Tuhan! Ketika firman-Nya berkata "jadilah seorang suami yang mengasihi istri", saya melakukannya atau "didiklah anakmu", saya juga melakukannya. Dan tahukah kamu, ketika saya mengikuti semua itu maka berkat Allah begitu berlimpah-limpah dalam kehidupan saya seperti yang kamu lihat sekarang ini."

Seringkali kita melupakan untuk menyatakan kasih Tuhan kepada orang-orang di sekeliling kita, khususnya keluarga kita. Padahal keluarga adalah fokus Tuhan. Lihat lah berapa banyak ayat yang menceritakan bagaimana seorang anak harus menaati orang tuanya, istri tunduk kepada suaminya, atau suami harus mengasihi istrinya? Jawabannya ratusan sampai ribuan.

Tuhan begitu peduli dengan yang namanya keluarga. Hati-Nya bergembira ketika melihat seorang ayah mengajar anaknya, atau istri yang menaati suaminya tanpa bersungut-sungut. Ia begitu senang ketika anak-anakNya menjalani setiap perintahNya di bumi ini. Dan saat Ia disukakan maka berkat-berkatNya turun membanjiri kehidupan Anda.

Bukti Allah begitu mengasihi manusia adalah Dia membentuk sebuah keluarga.

Ikuti Kami