Berdiam Diri
Kalangan Sendiri

Berdiam Diri

Admin Spiritual Official Writer
      6624
Amsal 29:11 (KJV)
Orang bebal memaparkan seluruh pikirannya, tetapi orang bijaksana menahan pikirannya sampai kemudian.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 82; Roma 10; Ulangan 11-12

Salah satu hal yang Anda dan saya harus pelajari jika kita mau menjadi hamba-hamba yang setia dalam Kerajaan Tuhan ialah cara menutup mulut kita. Kita perlu menguasai keterampilan itu.

Bila kita menjadi marah tentang sesuatu, kita mengira semua orang harus mengetahui tentang hal itu. Kita ingin mereka mengerti bahwa kita sangat marah kepada mereka.

Jangan melakukan kesalahan itu. Tidak seorang pun ingin atau memerlukan kemarahan Anda - dan jika Anda melampiaskan kemarahan Anda kepada mereka, Anda hanya akan mengasingkan mereka dan mendatangkan kerugian bagi Anda sendiri. Lebih baik Anda belajar untuk berdiam diri.

Ini terutama berlaku dalam segi wawasan rohani. Bila Roh Kudus memberi Anda kemampuan menilai suatu situasi, jangan pergi menyebarkan hal itu di seluruh kota. Jika Anda berbuat demikian, Anda akan mendapati Tuhan tidak dapat mempercayai Anda untuk beroleh penyingkapan dan wawasan ke dalam banyak hal dan situasi.

Saya telah melihat hal itu terjadi. Saya telah mengenal para pendoa syafaat yang telah menerima penyingkapan mengenai kelemahan atau kebutuhan seseorang. Mereka telah diberi wawasan untuk memahami masalah dalam kehidupan seseorang, supaya mereka dapat berdoa bagi orang tersebut. Tetapi mereka tidak menyimpan keterangan itu antara mereka sendiri dan Tuhan dalam doa. Sebaliknya, mereka memberitahukan orang-orang lain tentang hal itu. Akibatnya mereka kehilangan keberhasilan mereka sebagai pendoa syafaat.

Jangan biarkan hal itu terjadi pada diri Anda. Kembangkanlah seni berdiam diri dari orang bijaksana, maka iblis akan semakin sulit merusak kehidupan doa dan pelayanan Anda kepada orang lain.

Berdiam dirilah sejenak, agar tidak membuka celah bagi iblis.

Ikuti Kami