Tuhan Membela Penjahat?
Kalangan Sendiri

Tuhan Membela Penjahat?

Puji Astuti Official Writer
      6657

Kejadian 4:15

Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapa pun yang bertemu dengan dia.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23

Di kelas Sekolah Minggu, seorang anak bertanya mengapa Kain tetap dilindungi Tuhan setelah membunuh Habel. “Mengapa Tuhan membela penjahat?” Selama ini ia berpikir bahwa orang jahat tidak disayang Tuhan. Namun, mengapa Tuhan seolah-olah melindungi Kain de¬ngan memperhitungkan pembalasan tujuh kali lipat bagi orang yang membunuhnya? Apakah benar Tuhan “bermain-main” dengan keadilan-Nya sendiri? Di satu sisi, Dia menyerukan keadilan, tetapi di sisi lain Dia seolah-olah “tidak adil” dengan melindungi seorang pembunuh seperti Kain. Jadi, bagaimana sebenarnya Tuhan memandang pendosa? Kisah Kain dan Habel jelas menyatakan dua hal yang tak dapat dipisahkan dari karya Tuhan atas umat-Nya. Seperti sekeping koin, sisi pertama adalah keadilan dan sisi lain adalah kasih. Dia menyatakan kasih dan keadilan secara bersamaan. Ada akibat dosa yang harus ditanggung Kain: ia diusir, menjadi pengembara yang harus bekerja ekstra keras untuk bertahan hidup. Namun, keadilan Tuhan selalu disertai kasih, yaitu dengan melindungi Kain dari orang yang akan membunuhnya. Kasih dan keadilan Tuhan berlaku dalam segala situasi. Maka, masalahnya bukan semata-mata “Tuhan membela penjahat”, tetapi Dia memberi kesempatan bagi orang sejahat apa pun untuk bertobat. Jika Tuhan berlaku demikian, sepantasnyalah kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berubah. Jangan menghakimi berdasar pengalaman masa lalu. Apalagi jika “masa hukuman” telah dijalani, terimalah kembali ia seutuhnya untuk memulai sesuatu yang baru. Tuhan pun setiap kali menerima diri kita kembali setelah kita mengaku dosa, bukan? (Renunganharian.net/Januari)

Mari belajar menerapkan keadilan dan kasih Tuhan: Benci dosanya, tetapi kasihilah orangnya.

Ikuti Kami