Kisah Dieter Zander, Saat Tuhan Mengajarkan Pelayanan Bukan Hanya di Panggung Saja
Kalangan Sendiri

Kisah Dieter Zander, Saat Tuhan Mengajarkan Pelayanan Bukan Hanya di Panggung Saja

Puji Astuti Official Writer
      3641

Matius 25:40

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 52; Markus 2; Yesaya 57-58

Dieter Zander adalah bintang yang sedang naik daun di antara para pendeta di Amerika di masanya. Dia merintis salah satu gereja GenX pertama di Amerika pada 1980-an. Kemudian dia mengembangkan "Axis," sebuah pelayanan untuk "Baby Busters" di Willowcreek Community Church di Barrington, Illinois, tempat saya dibesarkan. Di saat dia sedang terbang dengan kesuksesan besarnya, ia pindah ke San Francisco untuk membantu para pendeta dan pemimpin pelayanan memikirkan kembali pelayanan gereja, terutama bagi generasi muda.

Sekitar tahun 1995, dalam salah satu perjalanan saya dari California Selatan untuk mengunjungi keluarga saya di Chicago, saya pergi ke Willocreek dan melihat Dieter tampil di piano dan mimbar di hadapan ratusan anak-anak usia 20-an, termasuk saudara kembar saya yang lebih muda. Saya tidak bisa percaya ketika saya berjalan ke tempat kudus itu! Energi di ruangan itu nyaris membuatku jatuh! Sangat kuat! Saya merasakan musik berdebar di tubuh saya. Dan pesan dari Dieter membawa sorak-sorai dari kerumunan.

Saya bisa melihat mengapa Dieter banyak diminati sebagai musisi, pembicara, dan penulis. Tampaknya semua orang ingin mendengarkan dia tampil dan mendengarkan apa yang dia katakan.

Serangan stroke membawa kasih karunia

Tetapi kemudian Dieter Zander menderita stroke besar dan mengalami koma pada 4 Februari 2008. Enam hari kemudian dia terbangun sebagai pria yang berbeda. Tangan kanannya yang lumpuh tidak bisa memainkan piano. Dia tidak bisa bernyanyi. Dia bahkan tidak bisa berbicara - kecuali dengan sangat lambat dan menyakitkan untuk menggumamkan serangkaian kata-kata yang saling tidak berhubungan.

Panggung Dieter sudah berakhir. Tepuk tangan yang ia kembangkan telah hilang. Kesempatan untuk menggunakan bakatnya dan mencari nafkah hilang. Hilang. Tampaknya semuanya hilang.

Namun, di dalam Dieter masih orang yang sama. Pikirannya yang brilian dan kreatif benar-benar utuh. Dia memiliki emosi yang sama, selera humor yang sama, kecerdasan dan kefasihan yang sama, tetapi dia memiliki mulut yang ceroboh. Itu membuat orang lelah berusaha memahaminya. Satu demi satu mereka pergi.

Isolasi terjadi. Dia dijauhkan dari seluruh dunia di balik tembok yang disebut afasia. Dia berada di sel isolasi di dalam kepalanya sendiri.

Sendiri, Dieter mendengar suara lembut Tuhan:

"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" (Mazmur 46:11a)

Bertahun-tahun kemudian ia menulis, "Semua pikiran itu, ketakutan itu, lelucon-lelucon yang tidak bisa kuhidupkan di luar kepalaku, Tuhan mendengarnya. Aku merasakan kenyamanannya, kedamaiannya, dan bahkan tawanya." (A Stroke of Grace oleh Dieter Zander dan LaDonna Witmer.)

Kerajaan Kardus dan rampasan

Tanpa panggung pelayanannya, Dieter belajar untuk hidup lebih sederhana, lebih lambat. Pekerjaan pertamanya setelah stroke adalah bekerja sebagai penjaga persimpangan untuk membantu anak-anak di lingkungan itu sampai ke sekolah. Kemudian dia bekerja di Trader Joe's.

Dan Tuhan mengajarinya pelajaran baru tentang mencintai sesamanya demi Yesus. Dia menyebut ini Kerajaan Kardus dan rampasan.

Ini Tentang Kerajaan Allah

Saya yakin kamu dapat mendengar bahwa suara batin Dieter lebih kuat dari sebelumnya! Dia telah menunjukkan kepada kita bahwa untuk menyembah Tuhan bukanlah sesuatu yang kita lakukan di atas panggung - itu adalah cara kita mencintai orang di dekat kita ketika tidak ada yang melihat. Memuja Tuhan bukan tentang musik yang keras yang membuat kita merasa bersemangat dan diberkati - ini tentang membawa diri kita yang sejati kepada Allah yang benar (Yohanes 4:24). Dalam kisah Dieter, kita melihat contoh bagaimana salib Yesus Kristus terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Yesus dapat membantu kita masing-masing untuk membawa kerajaan kita sendiri yang terbuat dari kardus dan rampasan ke dalam kerajaan Allah, dunia rohani  ada di sekitar kita di mana apa yang Allah ingin lakukan dikerjakan. Sungguh ini adalah berkat!

"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus..." (Roma 14:17)

Dieter masih dapat melayani Tuhan secara kreatif dan sebagai seniman - bahkan disaat dia mengandalkan seseorang untuk membantunya mengekspresikan kata-katanya. Cara utama dia mengkomunikasikan apa yang Tuhan tunjukkan kepadanya hari ini adalah sebagai seorang fotografer. A Stroke of Grace adalah buku pendek Dieter Zander yang sangat menginspirasi dan dipenuhi gambar yang menceritakan kisahnya.

Hak Cipta © 2013 Bill Gaultiere, Ph.D. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami