Tahukah Kamu Apa Buah Dari Rasa Terima Kasih?
Kalangan Sendiri

Tahukah Kamu Apa Buah Dari Rasa Terima Kasih?

Inta Official Writer
      2956

Mazmur 77-11

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 47; Titus 1; Yesaya 47-48

Beberapa tahun yang lalu, seorang teman saya melangsungkan pertunangan, dan saya tidak siap untuk mendengarnya. Saya tidak lagi berada dalam kondisi seharusnya, jadi cukup sulit untuk bisa ikut senang saat mendengar kabar bahagia ini. Kemudian, saya merasa bersalah karena iri dan tidak bisa keluar dari ketakutan saya.

Pada kelompok doa berikutnya, saya meminta orang-orang untuk membagikan sesuatu yang harus mereka syukuri, setelah saya mengetahui kalau saya butuh dosis lebih untuk bersyukur. Ketika giliran saya tiba, pandangan saya tertuju pada lantai. Saya melihat sepatu yang berwarna emas itu berkilau karena terkena sedikit dari cahaya matahari. Saya memilih untuk bersyukur akan hal tersebut.

Sepatu yang saya beli seharga Rp. 250ribu dari sebuah toko yang ada di mana-mana adalah satu-satunya yang bisa saya syukuri saat itu, bukan kesehatan atau pekerjaan saya yang baik-baij saja. Namun, lewat sepatu saya itu pula saya mendapatkan sebuah titik awal. Tuhan menarik saya untuk bisa melalui waktu itu dan menunjukkan keindahan dalam situasi yang sedang saya alami.

Cara Tuhan menjumpai kita di tempat kita berada adalah sesuatu yang saya sukai. Mungkin saat ini kita sedang mengalami waktu yang sulit, berpikir suatu alasan yang mungkin membuat kita kembali bersukacita. Mungkin pula, saat ini kita sedang menatap lantai, berpikir tentang cara mengembalikan senyum yang telah lama pudar.

Tanyakan pada Tuhan untuk menunjukkan apa yang telah Ia perbuat dalam kehidupan kita. Cari cara untuk mempraktekkan rasa syukur itu. Saat kita mulai mengigat pekerjaan Tuhan dalam kehidupan kita, percaya deh, itu akan membawa pengharapan meski hari-hari ini rasanya sulit.

Ketika kita sedang mengalami masa yang penuh sukacita, cobalah untuk mengumpulkan pikiran bahagia itu untuk masa sulit kelak. Sama seperti nasihat buat kita untuk mengumpulkan uang sebagai dana darurat, sebagai cadangan kalau-kalau ada situasi darurat yang datang di kemudian hari.

Tuliskan setiap kejadian yang penuh sukacita tersebut, sehingga ketika ada hal buruk yang datang, tulisan itu akan membawa kembali memori bahagia kita. Caranya adalah membuat daftar kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam kehidupan kita. Pilih setidaknya lima hal yang bisa mengingatkan pada kasih Tuhan yang pernah kita alami.

Dalam Alkitab, ketika orang Israel kembali pada Allah setelah mereka tidak taat, mereka memohon Samuel untuk berdoa agar mereka bisa mengalahkan orang Filistin.

1 Samuel 7:17, "Lalu ia kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHAN."

Anak-anak Israel membuat peringatan setelah bertemu dengan ketentuan Tuhan. Batu-batu itu kemudian menjadi pengingat mereka pada kebaikan Tuhan jika sewaktu-waktu ada masalah yang timbul.

Daud juga adalah tokoh yang selalu mengingat Allah di masa-masa sulit. Dia sering memulai mazmur dengan cemas, kemudian berakhir pada pengingat akan berkat-berkat yang ia terima dari Tuhan.

Mazmur 77:10-12,

"Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku,bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah." Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

Tidak hanya berpikir soal kebaikan Tuhan, tetapi kita juga berbicara soal betapa hebatnya Tuhan dalam kehidupan orang lain. Dengan begitu, banyak orang akan terdorong sekaligus kembali diingatkan pada pekerjaan Tuhan saat mengalami hal-hal buruk.

Mengingat apa yang telah Tuhan lakukan membawa kita pada rasa syukur. Syukur merupakan senjata spiritual yang membawa kedamaian.

Filipi 4:6-7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

Kedamaian dari Tuhan turun dari rasa terima kasih karena kita mengakui setiap perbuatanNya dalam kehidupan kita.

Tuhan tidak akan membawa kita sejauh ini untuk menjatuhkan hal buruk pada kita. Saya berdoa agar setiap orang percaya menemukan sukacita dan berada dalam penyediaan Tuhan. Semoga dalam setiap kebaikan Tuhan tersebut mendukung kita saat melalui pasang surut kehidupan.

Saat kita berada di tengah badai, mintalah Tuhan untuk menghujani kita dengan kilau emas. Biarkan harapan Tuhan yang membawa kita ke dalam cahaya tersebut.

Hak Cipta © November 2018 Joanna Eccles, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami