Percayalah, Jika Tuhan Sudah Berfirman Maka Dia Akan Melindungi Sampai Akhirnya!
Kalangan Sendiri

Percayalah, Jika Tuhan Sudah Berfirman Maka Dia Akan Melindungi Sampai Akhirnya!

Naomii Simbolon Official Writer
      2801

 

Hagai 2:19

"Apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"

 

Ayat Bacaan Setahun : Mazmur 17; Matius 17; Kejadian 33-34


"Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.          Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu." (Kejadian 26:1-3)

"Mengapa kamu nggak berhenti saja?" Tanya seorang temanku  yang bermaksud baik dan setia kepadaku ketika kami berdoa bersama seperti biasanya.

Selama beberapa minggu ini, aku selalu berbagi dan berdoa tentang keadaanku yang sulit di kantor kepada mereka.

Jujur, beberapa keadaan benar-benar membuatku merasa frustasi, karena tampaknya atasanku menciptakan sebuah lingkungan yang seakan menindas tim kami.

Dua rekannya bahkan menyuarakan hal yang serupa terhadapnya.

Karena sikapnya tersebut, beberapa anggota timku berpikir untuk mengundurkan diri dari organisasi kami dan pindah ke departemen lain.

Ketidakstabilan dan kekacauan ini menciptakan serangkaian komentar yang nggak pantas bahkan tuduhan yang tak memiliki dasar apa pun.

Berapa lama lagi aku akan bertahan untuk ini?

Sementara waktu aku sendirian dengan Tuhan atau berdoa bersama rekan doaku, mereka selalu memberikan penghiburan kepadaku. Godaan untuk pindah dari departemenku yang disfungsi itu sangat kuat.

Tapi masalahnya, 3 tahun yang lalu Tuhan memanggilku untuk menduduki posisi ini dan sampai detik ini, Dia belum mau membebaskanku dari sini.

Ketika Ishak menghadapi kelaparan yang hebat, saya sangat percaya bahwa dia sengsara, lapar dan takut. Saat itu, pastilah dia terpikir untuk menjauh dari keadaan yang menindas dia tersebut, lalu pergi menjauh ke tempat yang berlimpah makanan yaitu Mesir. Ayahnya, Abraham pun pernah pergi ke sana selama masa kelaparan sebelum-sebelumnya. (Kejadian 12:10)

Meski keadaan Ishak demikian, Tuhan nggak pernah membebaskan Ishak dan memerintahkannya untuk tinggal disana, Dia menyuruh Ishak untuk tinggal di Gerar sebagai orang asing. Tuhan berjanji bahwa Dia akan menyertai dan akan memberkatinya.

Dia bahkan mengingatkan Ishak akan janji-Nya, Dia akan memberikan semua tanah perjanjian kepadanya dan kepada keturunannya.

Ada kalanya Tuhan mengatakan kepada kita untuk menjauh dari keadaan yang menantang, namun sering kali Dia mengatakan kepada kita untuk tetap tinggal ditempat tersebut meski sangat menantang. Dalam hal itu, penting sekali bagi kita untuk mencari kehendak Tuhan terhadap situasi itu.

Bagiku, sangat jelas bahwa Tuhan nggak ingin jika aku pergi kemana pun saat ini. Aku mengetahui itu, karena beberapa kali aku berdoa dan memohon kepada-Nya mengenai situasi ini.

Bahkan untuk menanggapi permohonanku, Dia berbicara melalui sebuah firman di Yesaya :

"Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." (Yesaya 43:112)

Aku sangat bersyukur bahwa aku mampu mendengarkan Tuhan.

Pertama-tama, dengan lembut Dia menunjukkan kepadaku bagaimana berdosanya aku, karena berkontribusi dengan sikap negatif dan pemikiran yang buruk terhadap situasi ini. Bagaimana pun, Dia benar dan aku yang harus bertobat!

Saat itu juga, aku pun memuji Dia dan berterima kasih kepadaNya atas apa yang aku alami. Aku pun menyingkirkan sikap dan pemikiran negatifku tersebut.

Segalanya menjadi berubah, dan dalam waktu 6 bulan departemen kami pun berubah.

Dengan mengizinkan Allah untuk mengubah hidupku dan berbicara kepadaku, akhirnya aku mampu mengubah responku terhadap situasi di tempat kerjaku ini.  Sampai saat ini, Dia terus menolongku dalam menangani konflik yang terus menerus ada.

Selama waktu ini, Dia selalu mengingatkanku akan ayat ini :

"Apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!" (Hagai 2:19)

Dia sangat memberkatiku dan Dia pun akan memberkatimu. Carilah Dia dan percayalah kepada-Nya.

 

Hak Cipta © 2017 Anne Ferrell Tata. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami