Saat Kehendak Tuhan Sulit Diterka, Lakukanlah Hal Ini
Kalangan Sendiri

Saat Kehendak Tuhan Sulit Diterka, Lakukanlah Hal Ini

Lori Official Writer
      4930

Roma 11: 36

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu127[/kitab]; [kitab]Yohan4[/kitab]; [kitab]Yerem30-31[/kitab]

Aku dan keluargaku baru saja mengunjungi sebuah universitas Kristen. Anak-anakku menikmati kampus itu, kurikulumnya, dan tentu saja, atmosfer kekristenannya. Mereka merasa nyaman sekali berada di pusat hadirat Tuhan. Ada satu pesan yang disampaikan oleh pemandu wisata kami yang mengingatkanku tentang pelajaran kehidupan Kristen:

“Di sini, di Universitas ini, Anda akan menemukan kehendak Tuhan dalam hidup Anda.”

Kita sering mendengar kalimat ini disampaikan di forum-forum Kristen. Kedengarannya sih itu ide yang bagus. Dari masa anak-anak, banyak orang yang selalu bertanya kepada kami: “Apa sih yang kamu mau saat kamu kelak tumbuh dewasa? Apa yang kamu sampaikan di perguruan tinggi? Apa sih kehendak Tuhan dalam hidupmu?”

Yesus berkata kalau kita punya aliran kehidupan yang mengalir di dalam diri kita. Penulis buku, pendeta dan seorang guru bernama Oswald Chambers menyebutkan dalam bukunya berjudul ‘My Utmost for His Highest’ bahwa sungai itu, “Terisi dan manisnya hubungan bersama Yesus akan mengalir keluar dari orang-orang kudus-Nya dengan melimpah sebagaimana seharusnya. Kalau kamu menemukan hidupmu tidak mengalir keluar, itu artinya ada yang salah. Ada sesuatu yang menghambar arusnya.” Ya, untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita, anggaplah sesuatu yang kamu jalani sebagai satu momen yang hanya akan berlangsung satu kali saja.

Beberapa tahun yang lalu, aku belajar transformasi dari Dr. Adrian Rogers yang berjudul ‘Love Worth Finding’. Dia menyampaikan Roma 12: 1-2 lalu kembali lagi ke Roma 11: 36. Biasanya, kita belajar dari ayat pertama untuk belajar soal kehendak Tuhan. Tapi Tuhan bilang di ayat 36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

Kontras sekali bahwa kita tahu kehendak Tuhan diberikan hanya sekali waktu saja. Lihatlah berapa kali kamu harus melewatkan salah satunya. Kalau kita belajar membuka arus, kita akan mendapati kalau hidup itu selalu dipenuhi dengan keajaiban dan hal-hal baru. Dengan kata lain Chambers menyimpulkannya begini, “Jangan pernah membiarkan sesuatu terjadi antara dirimu dan Yesus Kristus, tanpa emosi, atau pengalaman; tak ada yang harusnya bisa menjauhkanmu dari satu-satunya sumber yang berdaulat.”

Apakah belajar kehendak Tuhan itu hanya dalam sekali pengalaman? Tidak semua hal yang kita alami disebut sebagai pengalaman hidup dengan Tuhan. Karena itu taatilah firman-Nya. Apa sih kehendak Tuhan bagi hidupmu saat ini, di tengah aliran sungai ini? Bukan kehendak Tuhan saat kamu berada di persimpangan. Atau saat kamu di tengah air terjun yang curam. Bukan juga saat arus hidupmu berkelok-kelok. Tapi apa yang Yesus mau saat ini dari hidupmu?

Tiga puluh tahun lalu waktu aku menerima keselamatan dari Tuhan di kampus, aku bertanya kepada Dia soal kehendak-Nya. Dia mau aku jadi penulis. Aku nggak pernah tanyakan lagi hal itu selama 27 tahun kemudian. Sekarang aku selalu bertanya pada Dia, “Apa yang Engkau mau aku tulis hari ini?” Aku pun merasa hidup-Nya, kehadiran-Nya, dan kuasa-Nya selalu bersama-sama denganku sepanjang waktu.

Kamu pasti bisa membayangkan hidup di kolam yang stagnan selama 27 tahun. Aku menghabiskan banyak waktu untuk bertanya, “Apa selanjutnya? Apakah ini akhir dari segalanya?” Ya, tentu saja selama itu aku nggak melakukan kehendak Tuhan dengan baik.

Tapi sekarang aku menanyakan Tuhan, “Apa keinginanMu yang bisa diterima dan yang sempurna saat ini?” Kalau hubunganku dengan Tuhan baik, Dia pasti akan segera menjawabnya. Dan aku pun akan bergegas untuk melakukannya. Waktu aku selesai, aku akan kembali kepada Bapa dan bertanya, “Baiklah, sekarang apa lagi?”

Kemudian aku menemukan diriku berada di samping aliran sungai yang masih mengalir, seperti Daud dalam Mazmur 40: 8, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” Ya, aku selalu suka melakukan kehendakNya.

Ikuti Kami