Jika Tuhan Saja Nggak Memandang Perbedaan, Mengapa Kita Harus Melihat Hal itu?
Kalangan Sendiri

Jika Tuhan Saja Nggak Memandang Perbedaan, Mengapa Kita Harus Melihat Hal itu?

Naomii Simbolon Official Writer
      10534

Roma 2:11:

Sebab Allah tidak memandang bulu.

 

Bacaan Setahun : Mazmur 76; Ibrani 10; Yeremia 1-2

Hampir setiap hari, saya selalu mendengarkan radio perguruan tinggi setempat. Radio Kristen yang selalu membahas tentang Firman Allah.

Di radio tersebut, ada sebuah program acara pagi yang mereka namai dengan “GospelExpress.” Ini adalah musik rohani yang penuh semangat. Beberapa dari musik tersebut mampu membuat darahmu mengalir, bahkan membangunkanmu dipagi hari, tidak peduli kamu menyukainya apa nggak.

Suatu pagi, saat saya mengemudi hendak ke kantor, saya mendengarkan sebuah program mereka yang disebut dengan segmen “Tanya Pendeta ” dan dipandu oleh salah seorang pendeta lokal.

Pendeta akan menjawab setiap email yang telah dikirimkan oleh para pendengar. Dari pertanyaan-pertanyaan yang dibacakan, ada satu pertanyaan yang cukup menarik karena saya sedang merenungkannya beberapa lama ini.

Pertanyaannya begini : “Bolehkah seseorang menikah dengan suku atau ras yang berbeda?”

Saya benar-benar menyukai pertanyaan ini, karena banyak orang sedang menantikan jawabannya. Sebelum memulai menjawab, pendeta sudah bicara bahwa dia akan memberi penjelasan sesuai dengan firman Tuhan dan bukan jawaban pribadi. Hal itu membuatku semakin bersemangat ingin mendengarnya.

Dalam hal ini, pendeta, tentu saja menyebutkan contoh tentang Musa dan Zipora yang kita bisa temukan di Keluaran 2:21.

Zipora bukan dari suku Musa, dan juga bukan orang Israel. Dan poinnya adalah peraturan Bangsa Israel nggak memperbolehkan menikah dengan bangsa lain guna melindungi mereka dari agama lain dan pengaruh lainnya. Seperti yang ditulis di kitab Ulangan 7:3: “ Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki;”

Dan seperti yang tuliskan oleh Paulus di kitab Perjanjian Baru:

2 Korintus 6:14:”Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Tetapi sebenarnya Allah nggak pernah membedakan apapun, Allah nggak mempemasalahkan suku dan Ras. Buktinya Musa dan keturunannya diberkati sekalipun menikah dengan berbeda suku atau ras.

Kis 10:34:”Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: ”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.”

Roma 2:11:”Sebab Allah tidak memandang bulu.”

Jadi inti dari firman – firman diatas adalah bahwa penikahan beda suku atau ras bukanlah sebuah masalah. Kita harus melihat dari sudut pandang yang berbeda, bahwa kita semua sama di mata Allah. Namun tetap kita harus mengingat bahwa menikahi seseorang dengan kuk kerohanian yang berbeda atau agama yang berbeda, akan merusak.

Ini nggak hanya berlaku dalam pernikahan tetapi dalam hubungan sepasang kekasih.

Berikut beberapa pertanyaan lain yang saya mau ajukan kepada kamu semua :

Bukankah kita lebih cerdas dari semua mahluk hidup di muka bumi ini?

Bukankah kita lebih cerdas dari Anjing, Gajah, semut, ular , hewan berdarah dingin dan berdarah lainnya?

Bukankah kita sudah diberi izin oleh Bapa surgawi untuk memerintah atas bumi ini?

Jawaban untuk semua itu adalah ‘IYA”. Karena itulah kenapa kita nggak seharusnya membedakan warna, aksen, atau penampilan orang lain. Saya melihat anjing nggak saling membedakan. Berapa banyak dari kita memiliki anjing dirumah?

Pernah nggak berpikir anjing itu berkata dalam hatinya “Bulunya lebih baik dari aku, kita mungkin berbeda asal.”

Jadi mengapa dengan pikiran kita yang maju dan lebih pintar, kita masih sering sekali memikirkan perbedaan yang membuat kita merasa terancam dan nggak suka saat seseorang dari suku lain berkata “apakah saya bisa membantumu” saat ban mobilmu kempes?

Bukankah kita berasal dari dua orang yang sama yaitu Adam dan Hawa? Jika anjing bisa menerima perbedaan, kenapa kita nggak bisa?

Ikuti Kami