Janji-janji Manusia Yang Rapuh
Kalangan Sendiri

Janji-janji Manusia Yang Rapuh

Puji Astuti Official Writer
      9014

Mazmur 105:8

Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu121[/kitab]; [kitab]IIYoh1[/kitab]; [kitab]Yehez42[/kitab]

Di bulan September 1938, Hitler meyakinkan Perdana Menteri Inggris Chamberlain bahwa penaklukannya  tidak akan melewati Sudetenland. Satu tahun kemudian, pada 1939 Hitler juga menandatangani perjanjian dengan Soviet yang menyatakan tidak akan melakukan agresi ke negera tersebut. Namun semua janji tersebut tidak ada yang ditepati.

Mungkin kisah Hitler di atas Anda anggap sebagai contoh yang terlalu ekstrim, karena dia dikenal sebagai orang yang memerintah dengan tangan besi dan berdarah dingin. Namun bagaimana dengan kita, seberapa sering kita tidak menepati perkataan dan janji yang kita ucapkan sendiri? Sebagai manusia seringkali kita lupa dan ingkar janji. Karena sering dikecewakan dengan janji-janji palsu atau bahkan kita juga mengecewakan orang lain, terkadang kita sulit mempercayai janji-janji Tuhan.

Namun sering kita lupa bahwa Tuhan jauh berbeda dengan kita. Dia adalah pribadi yang sempurna, demikian juga dengan setiap perkataannya adalah benar dan setiap Firman yang keluar dari mulut-Nya pasti digenapi (Yesaya 55:11). Kita tidak bisa memposisikan Tuhan seperti kita manusia. Janjinya adalah janji yang murni dan telah teruji, dan Tuhan pantas dipercayai (Mazmur 12:6-7).

Sama seperti Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub serta kepada seluruh keturunan Israel, demikian juga hal yang sama berlaku kepada kita. Kita adalah ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah (Roma 8:17) karena kita adalah milik Kristus dan kita hidup di dalam Dia.

Hari ini kita diingatkan bahwa Tuhan pasti menepati janji-Nya dalam hidup kita. Jangan goyah dan tawar hati. Tetaplah setia, tetaplah percaya, dan teruslah taat. Jangan fokus pada kapan janji itu digenapi. Fokuslah pada bagaimana kita menyiapkan diri hingga janji itu tergenapi, pastikan bahwa diri kita siap saat hal itu terjadi dan kita memenuhi ekspektasi-nya Tuhan.

Sepasti matahari yang terbit setiap pagi, demikian juga janji Tuhan pasti akan digenapi.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Ikuti Kami