Permintaan yang Salah
Kalangan Sendiri

Permintaan yang Salah

Budhi Marpaung Official Writer
      6272
Show English Version

I Samuel 8:19

Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan berkata: “Tidak, harus ada raja atas kami”

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]mazmu70[/kitab]; [kitab]marku14[/kitab]; [kitab]bilan23-24[/kitab]

Kelly adalah seorang gadis lajang. Ia sangat merindukan jodoh. Apalagi usianya kini sudah memasuki kepala tiga, dan teman-teman seangkatannya hampir semua telah menikah. Ia tidak putus berusaha dan berdoa, memohon kepada Tuhan agar dipertemukan dengan pemuda tambatan hati. Namun, doa dan usahanya tak juga membawa hasil. Sampai suatu kali ia berkenalan dengan seorang pemuda di sebuah pusat perbelanjaan. Keduanya saling tertarik, lalu pacaran. Tiga bulan kemudian mereka pun menikah.

Kelly sadar kalau keputusannya itu berisiko karena pada kenyataannya ia memang belum begitu mengenal pemuda yang sebentar lagi menjadi suaminya tersebut. Orang tua, saudara, dan teman-temannya pun sudah mengingatkan untuk memikirkan lagi keputusan yang dia diambil. Namun, suara hati dan semua nasihat seolah terbungkam dengan keinginannya untuk menikah.

Hari-H tiba. Kelly naik ke pelaminan. Awalnya semua berjalan lancar. Hingga enam bulan kemudian rumah tangganya berantakan. Kelly pun hanya bisa menyesali keputusannya dahulu.

Hal serupa dialami oleh bangsa Israel. Mereka menginginkan seorang raja. Alasannya karena bangsa-bangsa lain dipimpin oleh raja ([kitab]isamu8:5[/kitab]. Samuel telah mengingatkan mereka akan risiko hadirnya seorang raja di tengah mereka ([kitab]isamu8:11-18[/kitab]). Akan tetapi, mereka tetap ngotot. Akhirnya, Tuhan membiarkan mereka mempunyai raja ([kitab]isamu8:22[/kitab]). Dan sejarah mencatat, bahwa dari situlah awal kehancuran bangsa Israel. Saul sebagai raja pertama gagal total. Setelah Salomo, bangsa itu terpecah belah. Bahkan jauh kemudian, mereka dibuang ke negeri Babel.

Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan keinginan. Apa yang sekarang kita idam-idamkan, belum tentu pada masa depan menjadi berkat. Bisa saja malah mendatangkan laknat. AYA

Tuhan, janganlah berikan yang aku inginkan, tetapi berikanlah yang terbaik bagiku

Ikuti Kami