Hai Nenidy, Tuhan Yesus tidak pernah memaksa untuk apapun, bahkan untuk diselamatkan Tuhan memberikan kehendak bebas bagi kita untuk mau menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru selamat atau menolaknya. Jika ada orang yang melakukan pemaksaan menggunakan nama Tuhan, maka hal itu sudah salah. Kamu berhak menolak tanpa rasa bersalah, karena itu adalah kehendak bebas kamu. Karena melayani dan memberi kepada gereja seharusnya dilakukan dengan sukacita bukan dengan terpaksa, klo dipaksa itu namanya pemalakan, penodongan atau perampokan.

Shalom, kak. Tuhan itu Mahatahu, tentu Dia bisa membedakan mana orang yang melayani dan yang tidak. Juga, Dia bisa membedakan mana orang yang melayani dengan tulus dan tidak. Melayani Tuhan tidak hanya berupa materi. Pemain musik di gereja, tamborin, worship leader, singer, bahkan tukang sapu gereja juga termasuk melayani Tuhan. Pekerjaan kita juga bisa untuk melayani Tuhan. Contoh, seorang pengusaha yang melayani Tuhan dengan berintegritas dalam pekerjaannya atau memberi makan kepada orang tidak punya. Juga, menurut saya, memaksa orang lain dalam sebuah kegiatan itu tidak baik, ketika mereka benar-benar tidak mau ikut. Tetapi kalau dia tertarik dan mau ketika dibujuk, itu tidak apa-apa. Daripada dia ikut dengan berat hati? • Pelayanan apa yang Tuhan terima? Menurut saya, selama kita melayani dengan tulus, Tuhan pasti menerimanya. Namun ketika tidak dengan tulus, saya tidak tahu itu diterima atau tidak, tetapi saya yakin, itu tidak menyenangkan dan tidak akan diindahkan. Kenapa? Saya, sebagai manusia saja, saya akan sedih dengan pelayanan si A, yang sangat saya kasihi, ketika A tidak tulus melayani saya. (Tidak tulus : Terpaksa, tidak dengan senang hati, dll.) Pula, saya akan menegur si B, yang sangat saya kasihi, jika dia melayani saya tetapi dengan membuat si C, yang juga sangat saya kasihi, berberat hati. Saya akan memberitahukan si B, bagaimana cara melayani yang benar, dan menghibur si C. Pertama, karena saya tidak ingin si B menjadi tidak disukai. Kedua, saya tidak ingin si C berberat hati. Kalau saya yang manusia saja seperti itu, bagaimana dengan Tuhan yang mengasihi semua orang lebih dari kasih semua manusia yang digabungkan? Dan, Filipi 4 : 19, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Dana 15 juta tidak ada apa-apanya bagi Tuhan kita. Jadilah tenang, berdoa dengan tekun dan berusaha. Hadapi semua bersama Yesus. Semangat dan sabar walau dikucilkan! Tuhan peduli sama keadaan kakak sekarang, kok. Saya berharap ini membantu. GBU too!

Hi Davica. Pertama2 jauhkan pikiran dari ketidak pedulian dgn rumah tangga apalagi perceraian. Sebenarnya perlu untuk diketahui berapa lama kecanduan gadge tersebut. Apakah dari masa pacaran, sejak menikah atau baru setahun belakangan ? Jika dulunya belum kecanduan dan kemudian kecanduan saat dalam pernikahan tentu perlu dipertanyakan kenapa menjadi candu saat berumah tangga ? Lalu apakah kecanduannya tersebut sudah mengganggu pekerjaannya juga dan tanggung jawab keuangan di rumah tangga ? Kenapa saya tanyakan ini? karena sy juga saat awal menikah, sy sering pulang kerja sudah larut malam, dan ketika ada waktu senggang sy suka bermain playstation, begitu juga hari libur kalau tidak main playstation, suka nonton tv/ dvd dirumah. Namun kemudian kegemaran main playstation/ nonton itu mulai hilang dengan sendirinya ketika anak sy mulai lucu2nya dan saya menjadi tertarik utk bermain dengan anak. Kemudian kami dikaruniai anak berikutnya sehingga konsentrasi sy sdh lebih banyak utk bermain dengan anak. Jadi, sepanjang tanggung jawab ekonomi suami msh jalan dan bukan karena faktor perzinahan maka jangan cepat putus asa, coba ajak dia setiap hari libur atau senggang setelah pulang kantor untuk membawa anak bermain diluar rumah dan jangan frontal memarah marahi suami jika dia sedang main gadge meskipun perbuatannya itu salah. Kalau dia punya email, coba kirimkan email tentang cara mengatasi kecanduang gadget. contoh : https://psikologihore.com/cara-mengatasi-menghilangkan-kecanduan-gadget/ . Mengirimkan email lebih efektif daripada berdebat face to face. Semua ada waktu, ada waktunya orng akan bosan/ berubah. Dan tentunya rajin berdoa agar Tuhan mengubahkan hatinya. GBU

Hai Davica, tentu langkah yang paling pertama yang bisa kamu lakukan adalah berdoa untuk suamimu dengan penuh kasih, bukan kekesalan. Ijinkan Tuhan campur tangan dalam kehidupan rumah tangga kalian. Selanjutnya, bangun komunikasi yang baik dengannya, ajaklah ngobrol, dengarkan apa yang jadi masalahnya, demikian juga kamu bisa utarakan apa yang menjadi kekuatiranmu kepadanya dengan baik-baik. Langkah terakhir adalah melakukan konseling pernikahan, hal ini akan membantu jika baik kamu dan suamimu sepakat untuk memulihkan pernikahan kalian. Kalau kamu mau curhat lebih lanjut, kamu bisa hubungi konselor Sahabat24, kami siap mendoakan kamu

Halo Moch Abdulah, untuk melupakan orang yang kita sayangi itu tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Caranya adalah dengan mendekatkan diri dengan Tuhan, ijinkan Dia memulihkan hatimu. Ungkapkan masalah dan kerinduan hatimu sama Tuhan, Dia maha mendengar dan mengetahui. Tuhan pasti akan mempertemukan kamu dengan pasangan hidup yang tepat dan sepadan denganmu.

Hai Febe, tentu saja tidak boleh. Karena hal ini adalah pornografi, yang dirangsang adalah fantasi yang tidak kudus. Sebab firman Tuhan bilang jika kita memikirkan saja, hal itu sudah sama saja berzinah. Kamu bisa hubungi Sahabat24 untuk penjelasan tentang hal ini juga untuk mengalami pemulihan hubungan dalam kehidupan suami -istri.