Empat Lilin
Kalangan Sendiri

Empat Lilin

Lori Official Writer
      10938
Show English Version

Ibrani 10: 23

“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia..”

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu38[/kitab]; [kitab]ITimo2[/kitab]; [kitab]Yesay29-30[/kitab]

Di sebuah kamar gelap terdapat 4 lilin menyala yang membuat kamar menjadi terang. Di suasana yang sunyi lilin pertama berkata, “Aku adalah cinta, tapi banyak manusia yang buta karena cinta, karena itu lebih baik aku mati saja”. Lalu lilin kedua berkata, “Aku adalah damai, tapi sayang sudah tidak ada lagi kedamaian di dunia ini,” lilin kedua pun redup. Dan lilin ketiga pun berkata, “Aku adalah kasih sayang, tapi sekarang banyak orang justru saling membunuh,” lalu lilin itu pun redup.

Sesaat kemudian, seorang anak masuk dengan wajah kebingungan dan mulai menangis. “Kenapa lilin-lilinnya mati, aku takut,” isaknya. Mendengar tangis itu, lilin keempat berkata, “Jangan takut, aku adalah harapan, asalkan kau memiliki harapan, ketiga lilin itu akan menyala kembali,” katanya meyakinkan. Benarlah, sesaat kemudian ketiga lilin itu pun menyala kembali dan anak itu segera berhenti menangis.

Cerita ini mengingatkan pengalaman hidup yang kita alami, saat banyak sekali chaos dalam hidup kita bahkan di tengah dunia ini, maka kita merasa bahwa keadaan tidak akan lebih baik ke depan. Namun Allah hadir membawa terang dan harapan yang tak pernah padam. Asalkan kita tetap percaya dan tidak kehilangan pengharapan, Tuhan telah menjamin bahwa Ia yang adalah pengharapan tidak akan ingkar janji sebab pengharapan tidak akan pernah mengecewakan (Roma 5:5).

Sekalipun banyak orang yang kehilangan cinta dan kasih sayang antar sesamanya, dan sekalipun permusuhan yang berujung perang seakan tidak usai, kita harus meyakini bahwa melalui harapan dan kesetiaan kita kepada Allah sesuatu akan terjadi. Minta dan harapkanlah sesuatu yang baik melalui doa-doa Anda, maka Ia akan menyendengkan telinganya untuk mendengar dan mengulurkan tangannya untuk menolong.

 

Hope is not something that you can see, but something that you wish for.

 

 

Ikuti Kami