Bunyi Alarm Tuhan
Kalangan Sendiri

Bunyi Alarm Tuhan

Lori Official Writer
      7950
Show English Version

Matius 24: 36

 

“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak hanya Bapa sendiri”


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu61[/kitab];[kitab]Marku5[/kitab];[kitab]Bilan5-6[/kitab]

 

Di awal tahun 2014, jelas kita saksikan betapa bencana alam terus mendera pelosok negeri ini. Bumi berguncang ketika gunung mulai aktif kembali, banjir dimana-mana. Tapi apakah ini akhir zaman? Apakah Tuhan sudah membunyikan alarm-Nya saat Ia akan datang kembali? Tak seorang pun yang tahu kapan bab akhir kehidupan ini selesai ditulis, tak satu pun  termasuk malaikat dan bahkan Anak-Nya sendiri.

Namun Tuhan dengan jelas memberi kita tanda-tanda yang perlu kita perhatikan, agar kita waspada dan siaga. Tanda-tanda kedatangan-Nya kembali, antara lain bertambahnya pengajar dan mesias palsu (Mat 25: 5), berita tentang peperangan (Mat 25: 6-7a), meningkatnya bencana alam seperti tsunami, gempa, banjir, kekeringan, gagal panen, kelaparan (Mat 25: 7b), dan Injil tersebar ke seluruh penjuru bumi (Mat 25: 14). Yesus memberitahukan bahwa peristiwa-peristiwa ini bagaikan rasa sakit yang dialami seorang ibu yang akan melahirkan. Semakin dekat, frekuensi bertambahnya rasa sakit itu semakin kuat (Yoh 16: 21). Demikian pula dengan kedatangan-Nya kembali. Ketika tanda-tanda di atas semakin intensif terjadi, berarti waktunya kian dekat. 

Bagi saudara yang percaya, keadaan tersebut tidak perlu menjadikan kita takut dan gentar. Justru kita diajak untuk terus menanti-nantikan kedatangan-Nya dengan tekun dan sungguh-sungguh. Saat alarm Tuhan sudah terdengar, seperti seorang ibu yang sakit bersalin, penderitaan yang ditanggungnya itu berganti dengan kebahagiaan yang tak terkira ketika sang bayi lahir dengan sehat. Demikian pula dengan kita, penantian seharusnya diisi dengan melakukan firman dan kebenaran, sehingga pada kedatangan-Nya nanti Tuhan akan menjemput kita sebagai mempelai perempuan yang dikasihi-Nya.

 

Tuhan, terima kasih Engkau mengusir rasa takut dari kehidupan kami dengan mengizinkan kami mengetahui akhir kisah dunia ini. Kami dapat tenang dalam kepastian bahwa sebagai pengikut-Mu, kami akan bersama-Mu dalam Kerajaan-Mu yang mulia dan kekal.

Ikuti Kami