Anak Terang Tidak Memiliki Ruang untuk Kemarahan
Kalangan Sendiri

Anak Terang Tidak Memiliki Ruang untuk Kemarahan

Claudia Jessica Official Writer
      1898

Efesus 4: 26

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 121; 2 Yohanes 1; Yehezkiel 42, 25

Ketika saya menikah, teman saya dan teman istri saya membuat video pernikahan untuk menambahkan beberapa kejutan sebelum mereka memberikannya kepada kami. Selama makan malam, mereka menggandeng tamu-tamu, membawa mereka keluar, dan menyorot wajah mereka ke kamera untuk memberikan tips menjaga pernikahan tetap kuat.

Nasihatnya jelas banyak sekali. Mulai dari yang serius, pesan yang Alkitabiah, yang lucu, sampai yang menggelikan. Ini adalah hal-hal yang Anda harapkan dari mereka yang hanya diberikan waktu beberapa saat untuk berpikir apa yang akan mereka ucapkan dalam video itu.

Ada satu nasihat yang melekat pada saya, bahkan ketika saya menulis ini, saya meringis. Salah satu teman kami memberi tahu bahwa kami harus “Lupakan tentang matahari tidak akan terbenam pada kemarahanmu. Kamu akan pergi tidur dengan amarah.”

Itu benar-benar saran yang buruk.

Paulus menulis dalam Efesus 4:26, dia tidak berbicara kepada pasangan yang menikah secara langsung. Dia bermaksud mengatakannya kepada orang-orang percaya di Efesus. Namun dia menyelipkan bagian itu di antara nasihatnya tentang bagaimana kehidupan kita seharusnya sekarang berbeda setelah kita mengikut Yesus.

Dia mengatakan mereka yang tidak mengenal Yesus hidup dengan satu cara, tapi ketika mereka mulai mengikuti Dia, hidup mereka akan menunjukkannya. Sebelumnya kami membiarkan amarah kami menumpuk, tapi sekarang kami dapat memperbaikinya. Sebelumnya kami tidak mencari pengampunan dan restitusi, namun sekarang kami melakukannya.

Dalam pernikahan, status quo lebih aman. Ketika sesuatu mengganggu aliran normal, para pria ingin memindahkan sesuatu yang menghalangi aliran tersebut agar kembali mengalir lagi. Sementara itu, para wanita merasa kesan dan tidak ada yang ditangani.

Lihat, ada bagian lain dari hal marah-marah yang ditinggalkan oleh pemberi selamat kita. Ketika kita melakukan itu (membiarkan amarah), Alkitab berkata bahwa kita memberi Iblis tempat berpijak, tempat untuk berpegangan. Kemarahan membakar lebih dalam dan lebih dalam lagi. Satu malam yang dilalui dengan amarah, menjadi puluhan malam. Itulah tempat dimana hubungan berhenti tumbuh, dan bahkan menjadi mati.

Seperti yang dikatakan Paulus, kita menbuang diri kira yang lama dan mendapatkan diri kita yang baru.  Diri baru ini membedakan kita di dunia sebagai anak-anak terang.

Dengan kata lain, ketika kita tidak melakukan yang orang lain harapkan, kita tiba-tiba terbakar dalam kegelapan. Ketika kita tidak membiarkan matahari terbenam pada kemarahan kita, tetapi memaafkan saat kita diampuni, itu seperti menyalakan suar.

 

Kemarahan yang menumpuk, tidak memiliki ruang dalam hubungan kita, dan kesiapan untuk memaafkan serta kemauan untuk menyelesaikan masalah inilah yang membuat kita memerangi dunia.

 

Hak cipta oleh John UpChurch, disadurkan dari crosswalk.com.

Ikuti Kami