Singsingkan Lengan Bajumu, Ladang Sudah Menguning dan Siap Dipanen!
Kalangan Sendiri

Singsingkan Lengan Bajumu, Ladang Sudah Menguning dan Siap Dipanen!

Lori Official Writer
      4768

Yohanes 4: 34-35

"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 107; Lukas 19; Hakim-Hakim 1-2

Di suatu pagi, saat aku keluar rumah. Aku disambut dengan kesejukan di musim gugur. Biasanya, aku akan menyalakan lampu di samping pintu supaya tak tersandung tangga. Tapi pagi itu lantai sudah dipenuhi cahaya walaupun mentari pagi baru akan muncul berjam-jam kemudian. Saat aku berjalan ke ujung pintu, aku melihat sumber cahaya itu, sebuah bulan penuh.

Tuhan ada dalam setiap detail kehidupan kita. DDia merancang bulan untuk memberian cahaya tambahan di musim gugur, sebagai pertanda musim panen. Pekerja cadangan dipekerjakan dan setelah semua hasil panen dikumpulkan, biasanya ada perayaan yang digelar sebagai ucapan syukur bersama dengan para pekerja.

Yesus sering sekali mengajar dengan memakai perumpamaan waktu bekerja dan ilustrasi bertani yang berlimpah di Alkitab. Dia melilih masa bercocok tanam dan musim panen sebagai ilustrasi tentang waktu penginjilan, membawa jiwa dan membimbing mereka. Dalam Matius 9, Yesus mengingatkan para murid kebutuhan akan lebih banyak penuai.

“Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius 9: 37-38)

Lebih dari sebelumnya, ada kebutuhan bagi para pekerja yang bersedia menabur dan memanen di ladang-ladang rohani. Tapi kenapa rasanya sulit sekali membagikan iman percaya kita ke orang-orang?

Alasan yang pertama adalah karena ‘rasa takut’. Seperti tetanggaku yang suatu kali tersandung saat berlari bersama denganku. Setelah kejadian itu, dia memilih olahraga di garasinya saja dengan peralatan olahraganya sendiri. Suatu kali Roh Kudus mendorongku untuk menghampiri dia ke rumahnya dan memberitahukan dia tentang Yesus. Aku kemudian melakukan kesalahan fatal, dimana aku melanggar batasan privasinya yang aku belum terlalu tahu. Sejak itu, aku sering kali berjalan dengan menghindari rute dari depan rumahnya. Aku merasa bersalah. Tapi suatu hari saat aku melewati rumahnya, mobil-mobil macet di jalan masuk. Sebuah karangan bunga hitam yang sangat menyedihkan tergantung di pintu depannya. Pria itu meninggal dunia dan aku membiarkan rasa takutku menghalangiku untuk melakukan sesuai dengan perintah Tuhan.

Kedua, 'merasa tak mampu'. Setan mencuri keyakinan, meyakinkan kita kalau kita tak cukup pintar, tak cukup kompeten, tak cukup bijaksana. Tuhan memberi Musa sebuah tugas dan dia berkata kepada Tuhan bahwa dia tak mungkin melakukannya. Bahkan saat Tuhan berjanji untuk membantunya, Musa tetap menolak perintah itu. Tuhan pun marah. Dia kecewa karena kita tak cukup mempercayaiNya dalam iman atau tak mau mendengarkan saat Dia menyuruh kita.

Ketiga, 'melanggar privasi'. Dunia membomboardir kita dengan pandangan bahwa setiap orang punya hak untuk menganut keyakinan rohaninya masing-masing. Salah besar kalau kita memaksakan pesan injil atau menyinggung pembicaraan soal Tuhan kepada orang-orang yang tidak percaya. Tapi sebenarnya saat kita menceritakan campur tangan Tuhan dalam hidup kita ke rekan-rekan kerja kita di kantor sama sekali tidak memaksa seseorang untuk menerima Tuhan yang kita percayai. Pengalaman pribadimu adalah kisahmu pribadi dan orang lain bisa mengenal Yesus setelah kamu menceritakannya kepada mereka.

Keempat, ‘menyodorkan orang lain’ untuk melakukannya. Seringkali kita rahu untuk membagikan iman kita karena kita menganggap orang lainlah yang punya panggilan untuk melakukannya. Tapi bayangkan kalau ternyata orang lain juga berpikiran yang sama denganmu? Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa membagikan iman adalah ungkapan kasihku kepadaNya. Saat kita bersemangat akan sesuatu dalam hidup kita, kita biasanya tidak akan menunggu orang lain tapi kita akan melakukannya sendiri dengan segera.

Dalam Roma 1: 16, Rasul Paulus menyampaikan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”

Lihatlah ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Ladang itu bisa jadi adalah rekan kerja, tetangga atau teman lamamu. Jadi, singsingkan lengan bajumu, bekerjalah dan nikmati hasil tuaian yang melimpah.

 

Hak Cipta Candy Arrington, diterjemahkan dari Cbn.com

Ikuti Kami