Kesombongan, Membuka Jalan Kecurangan
Kalangan Sendiri

Kesombongan, Membuka Jalan Kecurangan

Lori Official Writer
      175

Ayat Renungan: Amsal 16: 28 - "Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib."

 

Saya pernah mendengar cerita dari seorang teman bagaimana dia terpaksa di-PHK karena difitnah oleh rekan sekerjanya. Posisinya sebagai sekretaris direksi rupanya membuat rekan sekerja tidak suka. Lalu menjatuhkannya dengan cara memfitnah dengan tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Tak berdaya membela diri, ia pun memilih untuk resign dan kehilangan pekerjaan yang selama ini menjadi sumber pemenuhan kebutuhan hidupnya dan kedua orang tuanya yang sudah tua.

Tentu kita sangat akrab dengan cerita-cerita serupa - tentang realita bahwa masih ada orang yang tega berlaku curang hanya karena merasa terancam dengan posisinya. Ini bukan hanya terjadi di dunia kerja, tetapi hal ini juga banyak terjadi di dunia bisnis, sekolah, bahkan di pelayanan.

Namun hari ini kita mau membahas tentang bagaimana pandangan Alkitab tentang tindakan curang. Amsal 16: 28 menyampaikan bahwa "Kecurangan adalah sumber pertengkaran" dan "Fitnah hanya merusak hubungan baik". Tidak ada orang dengan hati yang murni menginginkan pertengkaran dan perpecahan. Sebaliknya, sifat ini hanya akan muncul ketika seseorang mulai dikuasai oleh kesombongan. 

Kesombongan adalah akar paling mendasar dari dosa, dimana seseorang merasa lebih baik dari Tuhan. Tanpa menyadari bahwa ini menjadi celah bagi iblis untuk memperdaya hati dan pikiran. Lalu kita dijadikan alat untuk memecah belah hubungan sesama.

Melalui Ulangan 25: 16, Musa memperingatkan bangsa Israel untuk menjauhi tindakan curang. Salah satunya dalam praktik penggunaan batu timbangan saat bertransaksi. Menipu dengan memfitnah, memiliki makna yang sama yaitu sama-sama menunjukkan tindakan yang tidak jujur - dan hal itu adalah kekejian bagi Tuhan.

Berbuat curang berarti menghina Tuhan, memberi kesaksian yang salah kepada orang lain, dan menunjukkan bahwa seseorang tidak mengandalkan Tuhan, melainkan ingin menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri. Karena itu, kita pun diingatkan untuk hidup jujur dalam segala relasi, baik dengan sesama seiman maupun dengan orang yang belum mengenal Tuhan. Jangan sampai kecurangan kita mempermalukan nama Tuhan. Biarlah hidup kita selalu memancarkan kasih dan kebenaran Allah, menjadi saksi yang setia dalam setiap hubungan dan transaksi yang kita lakukan.

 

Action Praktis:

Mulai dari Anda bangun pagi, ingatkan diri Anda untuk mempersembahkan hidup Anda untuk menyenangkan hati Tuhan. Mintalah agar Roh Kudus memimpin Anda untuk menjadi pribadi yang rendah hati, jujur dan menghargai apapun yang dicapai oleh orang lain dengan hati yang tulus dan murni.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami