Kelemahan yang Menguatkan
Kalangan Sendiri

Kelemahan yang Menguatkan

Budhi Marpaung Official Writer
      8871
Show English Version

2 Korintus 12:9

"Tetapi jawab Tuhan kepadaku : "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna"

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 44-45

Suatu saat, seorang pendeta naik kapal dari Pontianak, hendak menuju ke Semarang. Di tengah laut lepas, seorang penumpang yang diduga stres melompat ke laut. Semua penumpang menjadi gaduh. Awak kapal pun segera mematikan mesin, tetapi mereka tidak segera menolong. Baru setelah orang tersebut tampak lemas tak bertenaga, para awak menurunkan sekoci, berenang menjangkau si korban, dan mengangkatnya ke sekoci. Mengapa orang tersebut dibiarkan lemas? Awak kapal menjawab, "Orang yang sudah lemas pasti lebih mudah ditolong. Kalau seseorang masih bertenaga, maka ia cenderung memberontak dan sulit diangkat."

Paulus adalah orang hebat. Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita membaca bahwa ia menyembuhkan orang lumpuh (Kisah Para Rasul 14:8-10). Sapu tangannya bisa mendatangkan mukjizat (Kisah Para Rasul 19:12). Ia menghidupkan orang mati (Kisah Para Rasul 20:9,10). Ia banyak membuat mukjizat (Kisah Para Rasul 28:9). Akan tetapi, ia diizinkan berada dalam kondisi tidak berdaya. Ia tidak bisa menolong dirinya sendiri. Tiga kali sudah ia berseru, tetapi Tuhan juga tidak melepaskannya (2 Korintus 12:8).

Barangkali kita juga mengalami bahwa kepandaian, pengalaman, dan kemampuan kita, tidak membebaskan kita dari masalah. Kita telah berkali-kali berdoa, tetapi Allah sepertinya mengizinkan kita "lemas tidak berdaya". Mengapa ? Firman-Nya: "… justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Itulah yang akhirnya membuat Paulus berani berkata: "Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku" (2 Korintus 12:9) – THE

 

Kala kita benar-benar sudah angkat tangan, Tuhan pasti akan segera turun tangan.

Ikuti Kami