Menjadi Seorang Penyelesai
Kalangan Sendiri

Menjadi Seorang Penyelesai

Puji Astuti Official Writer
      4705
<!-- p { margin-bottom: 0.08in; } -->

2 Timotius 4:7

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Matius 3; Kejadian 5-6

Saat saya masih kecil, saya bermimpi bisa mendapatkan sabuk hitam di karate. Beberapa tahun lalu, saya mulai berlatih dan hampir berhasil mencapai impian saya itu. Tetapi, hanya dua tingkat sebelum saya mencapainya, saya berhenti. Ada dua alasan – guru saya mengubah gayanya di tengah latihan saya, dan saya begitu sibuk sehingga tidak bisa memberikan waktu untuk latihan.

Hampir tiap minggu, muncul dalam pikiran saya bahwa Tuhan mau agar saya menjadi penyelesai di dalam seluruh aspek kehidupan saya – terutama dalam pelayanan saya kepada-Nya.

Apa yang dikatakan Paulus menjadi kesimpulan hidup saya, dia tidak memiliki keraguan atas pekerjaan yang belum selesai. Dalam surat terakhirnya (2 Timotius 4:7), Paulus menggambarkan dengan baik bagaimana ia menyelesaikan pelayanannya bagi Kristus. Dia juga menggambarkan hidup dan pelayanannya sebagai perjuangan dengan berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik.” Perjuangan itu baik bagi kehidupan kita karena membuat kita terus bergantung kepada Tuhan. Seperti Paulus yang mengakui bahwa karena kasih karunia Tuhan ia bisa menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan kepadanya, demikian halnya dengan kita. Kita membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk menjadi seorang penyelesai. (Marvin Williams/ODB)

Mari kita menjadi seorang penyelesai dalam pertandingan hidup ini, bukan orang yang menyerah di tengah jalan.

Ikuti Kami