Pejabat Jerman menaikkan tingkat kewaspadaan mereka atas kemungkinan spionase atau dimata-matai, baik oleh sekutu maupun oposisi, demikian dilaporkan Spiegel Online.
“Jerman merupakan target badan (intelijen),” ungkap salah seorang pejabat tinggi yang tidak disebutkan namanya.
Ibukota Jerman, Berlin, dapat diawasi dengan mudah melalui peralatan sederhana yang dikelola oleh kedutaan besar asing, mengingat gedung parlemen Reichstag dan kantor Kanselir sangat dekat dengan kedutaan besar AS, Inggris, Prancis, dan Rusia. Area tersebut menjadi sasaran mata-mata karena penguasa banyak berkonsentrasi di sana.
Adapun atap bangunan kedubes AS dan Inggris memiliki struktur yang memungkinkan penyembunyian perangkat mata-mata ilegal dan bisa menyadap panggilan telepon. Tak jauh beda, kedubes Rusia pun memiliki struktur atap yang kemungkinan memiliki perangkat untuk memata-matai.
Menurut pakar, panggilan telepon seluler dapat disadap menggunakan antena parabola berukuran 80 cm atau 31 inchi.
“Jika ada seseorang yang membuat panggilan telepon tanpa enkrispsi di daerah pemerintahan Berlin, kemungkinan tak hanya satu badan intelijen asing yang bisa menyadap,” kata salah seorang pejabat tinggi kepada Spiegel Online.
Semenjak Edward Snowden membocorkan penyadapan yang kerap dilakukan mata-mata Amerika Serikat, pejabat Jerman berencana meningkatkan kemampuan anti-mata-mata mereka. Terlebih lagi setelah berhembus kabar bahwa pembicaraan ponsel Kanselir Angela Merkel kerap disadap oleh AS.
BACA JUGA:
Heboh! Konflik Indonesia-Australia dari Penyadapan Hingga Hinaan
Buntut Kasus Penyadapan Australia, SBY Hentikan Kerjasama Militer
Ide Cari Uang Tambahan di Akhir Tahun
Hidup Orang-orang Ini Berubah Drastis Setelah Percaya Yesus
Kisah Nyata Danny Boy, Jadi Psycho Karena Kematian Kakak
A True Story of Billy Simpson, The Winner of The Voice Indonesia
Dina Hiji Mangsa Meraih Top Viewers
Sumber : Newsmax/yk