Berdasarkan hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), yang diumumkan pada Senin (11/11), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap gagal dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas di tanah air.
"SBY ini dianggap sangat gagal dalam memperjuangkan hak-hak minoritas, karena persoalan radikalisme yang menonjol. Korban-korban minoritas seperti Ahmadiyah dan lain-lain dimasa pemerintahannya. Di mata dunia, justru SBY gagal mengatasinya," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, di Jakarta, tadi malam.
Dalam survey tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat ini hanya memperoleh 3,27 persen atau berada di posisi ke-14 dari 18 tokoh elite lama. SBY berada di bawah Surya Paloh, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Jusuf Kalla (JK), Akbar Tanjung dan Hanura Wiranto.
Dalam survey tersebut LPI menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada opinion leader survei. Informan LPI dalam survei ini sendiri terbatas pada kelompok masyarakat yang menjadi penentu opini publik. "Mereka adalah para pakar, pimpinan media, wartawan, aktivis dan tokoh masyarakat," kata Boni.
Setiap hasil survey bisa menjadi parameter yang positif untuk pemimpin di masa depan untuk mengkaji dan melihat masalah utama di negara yang harus diselesaikan secara cepat dan tanggap, agar kepercayaan masyarakat kembali pulih kepada negara.
Baca Juga Artikel Lain: