Ngeyel
Kalangan Sendiri

Ngeyel

Budhi Marpaung Official Writer
      3139
Amsal 1:7
Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 44; 2 Timotius 2; Yesaya 39-40

Banyak orang yang menyebut zaman ini sebagai zaman yang edan. Mereka melakukan apa yang menurutnya benar dan tidak mau mendengarkan nasihat dari orang-orang yang lebih tua dari mereka. Telinga mereka dipakai hanya dipakai untuk menerima pujian dan tidak boleh ada yang lain.

Dalam budaya Jawa, ada satu kata yang sering dipakai oleh orang dari suku Jawa untuk menyebut orang yang keras kepala atau tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain kepadanya yakni ngeyel. Kata ini sering terucapkan pada saat seseorang ingin menegur atau memberitahukan hal yang benar atau pun baik tetapi orang yang diberitahukan menolak menerimanya.

Orang yang mengaku percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi juga suka bersikap seperti ini dalam kehidupannya sehari-hari. Saat di gereja, ia acuhkan teguran-teguran yang diberikan oleh pembimbing rohaninya atau gembala gerejanya pada saat ia berbuat sebuah kekeliruan. Ketika di kantor, ia menolak masukan dari atasan di kantornya karena menganggap ide pimpinannya kuno, sedangkan ide yang ia punya lebih brilian.

Allah secara tegas menentang orang-orang yang keras kepala/ngeyel. DIA tidak suka dengan mereka yang merasa “lebih tahu”, “lebih hebat”, “lebih up to date” dari pada diri-Nya atau pun orang-orang yang ditempatkan Tuhan berotoritas di dalam hidup mereka. Bukti bahwa DIA tidak berkenan dengan hal tersebut, bisa Anda baca di dalam Alkitab pada bagian perjanjian lama, salah satunya adalah di kitab yang menceritakan perjalanan bangsa Israel kuno menuju tanah perjanjian.

Anda mungkin saat ini memiliki kepintaran, keahlian, dan ketrampilan yang baik, namun bukan berarti hal ini melegitimasi Anda menjadi orang yang keras kepala. Tak ada gunanya bersikap ngeyel di hadapan Allah dan orang-orang yang berotoritas  di atas hidup Anda karena justru kerugianlah yang akan Anda terima. Daripada menyesal di kemudian hari, mulailah buka telinga dan hati Anda terhadap apa yang DIA dan mereka katakan kepada Anda.

Orang yang dengar-dengaran akan Allah, hidupnya pasti berhasil dan bahagia.

 

Ikuti Kami