Ampuni Sebagaimana Tuhan Telah Mengampuni
Kalangan Sendiri

Ampuni Sebagaimana Tuhan Telah Mengampuni

Lori Official Writer
      221

Shalom saudara! Jumpa kembali dengan saya Maria Kaesmetan. Hari ini hari yang baru dan diberkati Tuhan. Kita percaya hari ini adalah hari dimana Tuhan melakukan mukjizat. Mari mengharapkan Tuhan di setiap jalan kehidupan kita.

 

Ayat Renungan: Kolose 3: 13“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

 

Hari ini saya sangat bersemangat dan ingin menyampaikan satu hal kepada Anda – bahwa Tuhan itu baik. Dia baik dalam segala keadaan - baik suka, duka, untung, rugi, sedih maupun bahagia. Kebaikan-Nya juga nyata dalam hubungan kita dengan orang-orang terdekat seperti saudara atau keluarga sendiri. 

Tetapi bicara tentang hubungan dengan orang terdekat, kita pasti akan bergesekan dengan mereka. Entah itu salah paham, tersinggung, kecewa dan sebagainya, karena setiap kita diciptakan dengan karakter yang berbeda. Perbedaan ini memang menjadi tantangan besar, tetapi justru di sanalah Tuhan mengajar kita untuk meneladani kasih-Nya — belajar bersabar, mengampuni, dan memelihara hubungan dengan hati yang penuh anugerah.

Tentu saja itu tidak mudah dilakukan apalagi kalau kita sudah dilukai, disakiti dan dikecewakan. Kita mungkin sama seperti Daud yang dilukai dan dikecewakan orang terdekat, seperti yang ia ungkapkan dalam Mazmur 27: 10, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.” Tetapi Firman Tuhan pagi ini mengingatkan kita tentang apa respons yang harus kita lakukan saat hubungan dengan orang terdekat sedang rusak.

Kolose 3: 13 berkata, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

Ini kelihatannya berat ya, saudara. Di langkah pertama, Tuhan bilang “Sabar. Tahan amarahmu. Jangan balas.” Lalu langkah kedua, Dia suruh kita untuk “Ampuni.” Jadi kita tidak punya alasan untuk bilang “tidak mau”. Karena Tuhan sendiri kasih satu teladan yang sudah melakukannya yaitu Yesus sendiri. Bahwa Dia sendiri sudah lebih dulu mengampuni kita. Kalau bisa dihitung sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan sejak kita beranjak usia 10 tahun? Mungkin ada banyak sekali. Tetapi Tuhan bilang “Aku telah mengampuni engkau.”

Kasih Tuhan begitu besar, seluas samudera, hingga Ia sanggup mengampuni kita sepenuhnya. Pertanyaannya, bisakah kita juga mengampuni? Jawabannya: bisa! Sebab Tuhanlah yang memberi kemampuan itu. Karena Ia telah lebih dulu mengampuni kita, maka kita pun dipanggil untuk melepaskan pengampunan kepada orang lain — sebagaimana kita telah menerima kasih dan anugerah-Nya.

Saat kita memilih untuk menyimpan benci, marah, dan kecewa — mungkin itu kepada orang tua atau saudara kita — sesungguhnya kita sedang mengikat diri kita dengan beban berat dan kita menentengnya kemana-mana - membuat kita lelah. Namun ketika kita berani melepaskannya, hati kita pasti akan terasa plong. Saya mau menantang Anda, apakah Anda mau hidup tidak dibebani dengan perbuatan salah orang lain hari ini? Mari lepaskan pengampunan!

Tuhan Yesus Memberkati!

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami