-
Share:
Allah Kita
Admin Spiritual Official Writer
5858Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 16; Galatia 5; 2 Tawarikh 4-5
Agama-agama primitif dan berbagai keyakinan zaman purba sering menggambarkan ilah-ilah yang disembahnya sebagai sosok yang menakutkan. Sosok-sosok yang sering ‘emosional' jika berbagai persembahan tidak diberikan. Lalu hukuman dan malapetaka mengancam para penyembahnya. Singkatnya, ilah model ini penuh dengan angkara murka dan kegeraman amarah.
Sebaliknya, Alkitab menggambarkan Allah yang disembah oleh orang-orang percaya sebagai Pribadi yang utuh dan komplit. Kesempurnaan sifat-sifat-Nya dinyatakan di dalam Kitab Suci, sehingga kita bisa mengenal-Nya. Di satu sisi, Ia adalah Pribadi yang marah dan disiplin terhadap pelanggaran. Tetapi di sisi lain, Ia juga Pribadi yang penuh kasih, lembut meskipun tegas.
Dalam ayat di atas yang dituliskan Zefanya pun, kita melihat Allah yang digambarkan sebagai sosok yang tidak ‘jaga image'. Ia Allah yang apa adanya. Artinya, jika kita bersedih, Ia ikut merasakan kesedihan kita. Termasuk ketika kita bersukacita, Ia turut bersukacita atas apa yang sedang kita rayakan.
Betapa kita bersyukur memiliki Allah yang luar biasa sempurna. Tak ada cacat sedikitpun pada-Nya. Ada baiknya kita berhenti sejenak dari setiap aktivitas kita dan menaikkan doa singkat sebagai ungkapan syukur atas Pribadi-Nya.
Our GOD is the best, High King over all the gods.
