Pensiun Dini
Kalangan Sendiri

Pensiun Dini

Fifi Official Writer
      7250
1 Tawarikh 22:16b
Mulailah bekerja! Tuhan kiranya menyertai engkau!

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 18; Efesus 1; Pengkhotbah 1-2

Dewasa ini semakin banyak orang berupaya keras sedemikian hingga nantinya apa yang mereka idam-idamkan sekarang bisa menjadi kenyataan: pensiun dini. Konsep ini sudah cukup lama mejadi tren yang melanda dunia profesional. Jika pensiun dini adalah produk, maka promosinya luar biasa gencar. Semua berlomba-lomba mengejar kekayaan sebanyak-banyaknya sekarang dan berhenti bekerja di usia yang semuda-mudanya. Mereka ingin menikmati sisa hidup, sesegera mungkin.

Menariknya, kebanyakan dari orang-orang yang sama ini, ketika diminta untuk beristirahat sejenak, berlibur sepanjang akhir minggu, atau menghabiskan waktu untuk tidak melakukan apa-apa, justru menjadi kebingungan. Mereka mencari-cari kesibukan. Mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka terpikir terus beban kerja yang masih menumpuk.

Beberapa penelitian menyimpulkan, lebih banyak orang yang menderita depresi harus masuk ke rumah sakit akibat kehilangan pekerjaannya, daripada karena kematian salah satu anggota keluarganya. Banyak orang sehat tiba-tiba sakit-sakitan dan stress karena berhenti bekerja.

Ini wajar, karena sifat alamiah manusia adalah ingin berkarya. Manusia ingin selalu membuktikan kompetensinya: bahwa ia bisa. Bekerja adalah caranya. Paulus menegur keras jemaat di Tesalonika karena mereka hidup berpangku tangan menunggu kedatangan Kristus yang kedua. Padahal itu bukanlah yang Tuha inginkan dari mereka. Bekerja sebenarnya anugerah untuk menikmati hidup kita, dan juga menyenangkan hati Tuhan.

Hidup memang bukan untuk kerja, tapi tanpa karya hidup kita hampa.


Ikuti Kami