Mengosongkan Pikiran?
Kalangan Sendiri

Mengosongkan Pikiran?

Admin Spiritual Official Writer
      7712
Mazmur 63:7
Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 133; 2 Korintus 6; 1 Tawarikh 1-2

Pusat-pusat kebugaran di kota-kota besar banyak yang menyediakan fasilitas untuk membantu para profesional bermeditasi agar menjadi pribadi yang lebih ‘sehat'. Meditasi menjadi barang jualan komersil yang chic & hot di berbagai tempat. Dalam kekristenan, meditasi pun merupakan hal yang sangat penting karena memampukan seseorang mendapat kekuatan kembali untuk melanjutkan hidup.

Tapi konsep ‘meditasi' dalam kekristenan sangat berbeda bak langit dan bumi dengan konsep ‘meditasi Timur' (atau Transcendental Meditation / TM) yang populer saat ini. Richard J. Foster menjelaskan, TM berusaha untuk mengosongkan pikiran dan mendorong lenyapnya individualitas yang bersatu dengan energi kosmis. TM adalah metode untuk mengontrol gelombang otak agar kita bisa merasa lebih baik dan sehat secara fisik dan emosi. Pelepasan diri (detachment of self) merupakan tujuan finalnya.

Sementara itu, meditasi Kristen mengosongkan pikiran yang berfokus pada diri dan menggantinya dengan perenungan akan Tuhan dan berbagai kebaikan-Nya. Meditasi Kristen adalah tindakan aktif untuk melekatkan diri dalam suatu hubungan yang hidup dan intim dengan Allah Tritunggal.

Hubungan inilah yang menyebabkan kita menjadi ‘sehat', tidak merasa kesepian, mampu menghadapi badai dan punya kekuatan baru. Tak heran kita sering diumpamakan sebagai rajawali yang terbang tinggi ketika kita, ‘melalui tindakan meditasi', menanti-nantikan Tuhan. Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40:31).

Apakah Anda telah secara aktif menanti-nantikan Tuhan?

Ikuti Kami