Berani Berkata Benar Walau dalam Tekanan
Kalangan Sendiri

Berani Berkata Benar Walau dalam Tekanan

Lori Official Writer
      76

Ayat Renungan: 1 Raja-raja 22: 14“Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan."

 

Dalam kisah 1 Raja-raja 22, kita melihat sebuah peristiwa yang penuh tekanan. Raja Ahab berencana pergi berperang, dan 400 nabi palsu dengan suara bulat memberikan nubuat yang menyenangkan telinga raja. Mereka semua bersatu untuk meneguhkan kehendak manusia, bukan kehendak Allah. Namun, di tengah suara mayoritas yang menipu, berdirilah seorang nabi yang berani berkata benar: Nabi Mikha.

Mikha tidak membiarkan dirinya terbawa arus. Ketika utusan raja mendesaknya untuk sekadar mengikuti suara nabi-nabi lain, ia tetap tegas berkata: “Demi Tuhan yang hidup, apa yang akan difirmankan Tuhan kepadaku, itulah yang akan kukatakan.” (1 Raja-raja 22: 14). Mikha tahu bahwa kesetiaan kepada Allah jauh lebih penting daripada kenyamanan pribadi atau penerimaan manusia. Ia memilih jalan yang tidak populer, karena suara Tuhan lebih berharga daripada persetujuan dunia.

Kisah ini begitu relevan dengan kehidupan kita hari ini. Sering kali kita menghadapi tekanan sosial, profesional, bahkan tekanan dari orang-orang terdekat yang mendorong kita untuk mengompromikan kebenaran. Mungkin kita dituntut mendukung sesuatu yang jelas bertentangan dengan Firman Tuhan, atau kita tergoda untuk berdiam diri agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Namun, dari Mikha kita belajar bahwa iman yang teguh harus berakar pada keberanian untuk berkata benar, meskipun kita sendirian.

Satu suara Mikha yang setia kepada Allah lebih berharga daripada ratusan suara yang menipu. Demikian juga hidup kita: Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi populer, melainkan untuk menjadi setia. Karena ketika kita memilih kebenaran, Allah sendiri yang menjadi pembela kita. Jadi, jangan takut berdiri demi kebenaran. Karena lebih baik berdiri teguh bersama Tuhan, daripada hanyut bersama mayoritas yang salah. Sebab ketika kita memilih setia, kita tidak pernah benar-benar sendirian — Allah yang setia akan selalu menyertai dan melindungi kita (2 Tesalonika 3:3).

 

Action Praktis:

Maukah Anda menjadi satu diantara banyak orang di sekitar Anda, yang berbeda karena berani menyuarakan kebenaran meskipun tidak populer? Jika rasa takut masih membuat Anda gentar, mulailah untuk meminta agar Roh Kudus memberikan Anda keberanian seperti Nabi Mikha, dan nyatakan kebenaran itu dalam sikap serta perkataan Anda.

Ikuti Kami