Klo menurut 1Kor. 12:10, bahasa roh itu karunia ya.. namanya karunia ya ngga tahu ada yang dapet atau ada yang enggak, atau tergantung kita percaya dan meminta karunia itu apa ngga, demikian pendapatku.. Tapi kata Paulus, "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." Jadi ngga perlulah kita menjadi batu sandungan klo saudara kita berbahasa roh atau tidak, karena itu bukan yang utama, yang utama tetap kasih..

Nggak harus bro.. yang harus itu Bahasa Kasih, Bahasa Manusia dan Bahasa Indonesia (teteup) wkwkw

Sama aja bro, cuma yang pasti harus ke Sekolah Minggu hahahaha

Kalau menurut saya sih, itu tergantung kemampuan orangtua, dalam hal ini masalah dana juga ya.. Kedua perlu dipertimbangkan juga homeschooling, memang kalo yang satu ini orangtua harus ikut kerja keras, karena ngga bisa ngandelin guru dalam mendidik anak. Nah itu tuh, walau di sekolahkan juga, orangtua ngga boleh cuma ngandelin guru, harus berperan banyak sehingga dimanapun mereka sekolah, iman dan juga budi pekerti mereka tetap baik..

Setau gua ya, ngga ada tuh aturan makan pake tangan kiri atau kanan, klo menurutku itu karena budaya orang timur aja, karena di Indonesia ini sangat menjunjung tinggi budaya, nah itu jadi sebuah mitos bahwa klo makan pake tangan kiri itu ngga sopan, karena dianggap tangan kiri itu kotor (karena biasanya dipakai cebok... :) )

Nggak apa apa juga kalau ke gereja pakai sandal jepit asal itu ngga jadi batu sandungan. Masa kita ke kantor aja pakai sepatu tapi ke rumah Tuhan pakai sandal jepit

Belum waktunya bertemu dengan si dia mungkin :(

Bertobat kali ya... xixixixi... (becanda..) Yang pasti, pertama harus bersabar. Karena jawaban doa itu ngga selalu selalu "ya" atau "tidak", kadang juga jawabannya "tunggu dulu ya nak..." So, be happy ya Angga, walau jodohmu belum juga datang.. ;P

engga, yang harus adalah saat bersama Tuhan.. atau saat bersamamuwh.. eaaaaa