Saudara Wawan, ingin menyampaikan apa? Silahkan. Terima kasih

Pada saat kita mendoakan hubungan kita dengan seseorang, berarti kita menyerahkan hubungan kita kepada Tuhan... Bukan lagi dengan kekuatan kita.. Dan Tuhan itu tau yang terbaik... Dia akan menunjukan "tanda-tanda" yang harus kamu lihat sbg pertimbangan di dalam hubungan tsbt... Jadi saat kamu berdoa, berarti kamu berserah, BUKAN menyuruh Tuhan menyerahkan hubungan tsbt harus tetap bertahan . Jangan tutup mata dan jangan keraskan hati untuk apa yang Tuhan sudah perlihatkan...

Hai Jonathan, jika hubunganmu tidak direstui orangtua, sebaiknya berdoalah dan bicarakan baik-baik dengan mereka. Dengarkan sudut pandang mereka, dan coba untuk memberi waktu untuk orangtua dan pasangan kamu saling mengenal lebih baik lagi...

Tentu diharapkan si istri bisa melepaskan pengampunan. Namun hal ini tidak bisa dipaksakan, satu-satunya cara adalah berdoa agar dia dijamah oleh Tuhan dan sang suami harus menunjukkan perubahan hidup.

sikap istri lebih bersifat reaksi dari aksi suami...pertanyaannya sekarang coba dibalik, kenapa seorang istri membenci suaminya? apakah peran suami dalam keluarga sebagai Imam, Kepala Keluarga, Pelayan, Pendoa di dalam keluarga sudah dilakukan oleh sang suami...???

Hai Veronica, sebelum memutuskan untuk segera menikah akan lebih baik jika kamu mencari pembimbing rohani yang bisa memberikan tuntunan terlebih dahulu. Ijinkan Tuhan memulihkan hidupmu terlebih dahulu, sehingga kamu tidak dalam keadaan terluka saat membangun hubungan dengan orang lain. Jika kamu tidak bisa menemukan seseorang yang bisa menjadi pembimbing rohanimu, kamu bisa hubungi SAHABAT24

Kesombongan adalah dosa yang sangat tersamar, saat kita merasa sudah rendah hati saja, itu kita sudah menjadi sombong. Itu sebabnya kita harus terus menerus menguji hati kita. Teruslah arahkan hatimu kepada Tuhan, cuma dengan cara itu kita bisa jadi serupa dengan Yesus Kristus, sebab Dia pernah berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." (Matius 11:29)