Mengikuti Kehendak Sendiri Hanya Akan Membawamu Terpisah dari Jalan Tuhan
Kalangan Sendiri

Mengikuti Kehendak Sendiri Hanya Akan Membawamu Terpisah dari Jalan Tuhan

Lori Official Writer
      3758

 Mazmur 32: 8

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 35; Kisah Para Rasul 7; Keluaran 19-20

Kamu harus tahu ada sesuatu yang salah saat kamu melewati banyak mobil mogok di perjalanan yang biasanya mulus. Pada Juli 2018, sebuah truk pengiriman barang mengisi bahan bakar yang salah di tangki bawah tanah di beberapa pompa bensin. Banyak pengendara asal Virginia yang malah mengisi tangki gas regular mereka dengan diesel. Akibatnya, beberapa mobil tergagap-gagap di jalan raya dan yang lain mogok total.

Aku sering memikirkan para pengemudi itu. Adalah hal yang tepat kalau mereka mengisi bahan bakar dengan yang berlabel regular. Tapi kenapa mereka malah memilih yang lain?

Raja Salomo, salah satu pemimpin terbesar Israel, dihormati karena kebijaksanaan ilahinya, menulis kata bijak tentang mendapatkan hal yang tepat seperti dalam Amsal 14: 12, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Aku menyadari langkah itu. Itu juga yang disampaikan oleh kebanyakan orang kepadaku. Dimana aku mencari tahu apa yang membuatku bahagia dan bagaimana mendapatkannya, jalan yang serba bisa untukku. Aku menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang aku sukai, membeli barang-barang yang aku sukai, dan mencari kehidupan yang aman dan nyaman. Aku memutuskan mana yang benar dan salah, mana yang adil dan tidak adil.

Gak ada yang salah dengan itu bukan? Toh aku tidak menyakiti siapa-siapa. Kita semua terkadang berpikir seperti ini. Masalahnya adalah pikiran seperti itu bisa membawa kita ke jalan yang gelap.

Salomo menyampaikan kalau hal seperti itu berakhir dengan kematian. Kematian rohani. Memisahkan kita jauh dari jalan Tuhan. Sekarat, terpisah dari hidup berkelimpahan yang direncanakan Allah bagi kita.

Perintah pertama yang diberikan kepada Musa berkata. “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Keluaran 20: 3)

Kita tak bisa menghabiskan hidup kita mengejar kesenangan, hidup dengan kode etik kita sendiri atau selalu mengutamakan diri sendiri. Semua itu hanya membuat kita jauh dari Tuhan, karena kita membuat dewa kecil atas diri kita sendiri. Saat kita percaya dan menaati Tuhan, kita menempatkan Dia di tempat yang selayaknya sebagai Tuhan atas hidup kita. Kita menyelaraskan keinginan kita dengan apa yang Tuhan mau. Kita menghormati wewenang-Nya dalam hidup kita sebagai Bapa Surgawi kita.

Yesus kita adalah contoh sempurna dari hubungan yang akrab dengan Bapa. Dia mencari waktu sendirian dengan Dia, nasihat dari-Nya, dan Dia benar-benar menyerahkan diriNya dalam rencana Allah. Bahkan dihadapan penyaliban, Yesus berkata: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22: 42)

Saat Allah menyerahkan Sepuluh Perintah kepada Musa untuk umat-Nya (Keluaran 20: 1-20). Itu bukanlah daftar yang harus dilakukan dan tidak dilakukan, seperti yang mungkin ditafsirkan oleh beberapa orang. Itu adalah hubungan tegak lurus Allah dengan manusia. Dia mau kita hidup berkelimpahan, bukan dalam kematian. Tapi hidup dengan tujuan.

Ya Tuhan Yesus, tolong bantu kami untuk mengetahui kapan kami mulai mengisi kapal-kapal duniawi kami dengan kehampaan dunia ini. Kami butuh tuntunan dari Roh Kudus karena kami cenderung tersesat tanpa menyadarinya. Terima pengakuan kami, oh Tuhan yang berbelas kasih. Kami bersalah menempatkan diri dihadapanMu. Kami tidak ingin memiliki tuhan lain selain Engkau. Ampunilah kami, ubahkan kami dan selamatkan kami dari diri kami sendiri, taruh kami dijalanMu. Terima kasih atas rahmat dan kesetiaanMu yang tak berkesudahan. Amin


Mereka yang hanya mengikuti kode etik mereka sendiri hanya akan dibawa jauh dari kehendak Tuhan

 

Hak cipta Beth Patch, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami