Ketika Kematian Bukan Lagi Sesuatu Yang Mengerikan, Tapi Dinantikan
Kalangan Sendiri

Ketika Kematian Bukan Lagi Sesuatu Yang Mengerikan, Tapi Dinantikan

Puji Astuti Official Writer
      3743

Yohanes 6:40

"Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

Ketika anak-anak saya masih kecil, kami tinggal sebentar di rumah yang sama dengan Kakek dan Nenek, mereka adalah orang tua saya. Alzheimer Kakek sama sekali tidak mengganggu anak-anak saya, dan tentu saja hal itu tidak menghalangi kakek mereka untuk mencintai cucu kecilnya. Matthew, bagaimanapun, memiliki hubungan khusus dengan Kakeknya. Mereka memiliki intensitas roh ketenangan yang sama dan sering terlihat duduk di sofa, tidak mengatakan apa-apa, hanya menikmati kedekatan.

Saat Matthew berusia 5 tahun, Kakek meninggal. Setelah memberitahukan berita sedih tersebut pada anak-anak saya, dengan tenang Matthew menengok dan bertanya, "Jadi Poppa ada di surga kan?"

Ketika saya menjawab ya, dia bertanya, "Lalu mengapa kamu menangis? Surga adalah tempat yang baik. Aku juga ingin pergi kesana juga. "

Entah bagaimana, saya bisa meyakinkan Matthew bahwa ini bukan saatnya dia pergi ke surga dan masalah diselesaikan untuk saat itu.

Beberapa hari kemudian, kami sampai di kamar mayat. Ketika Matthew melihat Poppa di peti jenazah itu, pikirannya yang logis mengingat percakapan kami sebelumnya. "Kupikir kau bilang Poppa ada di surga." Matthew menatapku seolah mengatakan, Ibu, sebaiknya kau luruskan hal ini, dan cepat! Baiklah, jadi bagaimana saya bisa menjelaskan pemisahan tubuh dan jiwa dengan anak berusia lima tahun?

Setelah doa singkat untuk mencari pertolongan, jawabannya terbentuk dalam pikiranku. Saya telah menulis tentang keseluruhan kejadian ini dalam sebuah puisi, jadi inilah yang saya katakan, baru saja diperbaiki dalam bentuk paragraf demi pragragraf:

"Karena tubuh kita tidak diciptakan

Untuk sekedar terbang melewati ruang angkasa,

Dia harus meninggalkan tubuhnya di sini,

Untuk melihat Tuhan muka dengan muka. "


"Bagian dirinya yang mencintai kita

Akan tinggal di dalam memori.

Dia sekarang tidak lagi hidup dalam kesakitan;

Dia bahagia seperti dulu. "


"Tolong coba pahami itu

Hampir dari waktu kelahirannya,

Poppa mencintai orang lain dari dekat,

Dan mencintai Tuhan dari bumi. "


"Sekarang Poppa mencintai Tuhan dari dekat;

Saya pikir dia sedang bersenang-senang.

Dia sedang duduk di dekat Tahta,

Sedang bicara dengan Sang Putra. "

- Dari puisi : Mommy Cried This Morning, Sharon Norris Elliott © 1996

Kakek telah pergi meninggalkan kami sudah 18 tahun sekarang, dan saya masih bisa melihat ke belakang dengan kenangan indah bagaimana saya tumbuh bersama seorang ayah yang dengan tulus menjalani seluruh hidupnya hingga saat kematiannya. 1 Korintus 15: 42-44 dan 50 menceritakan tentang perlunya kematian jika kita benar-benar berencana untuk sampai ke surga:

"Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah....Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa."

Orang yang saya cintai telah meninggal dunia. Sekalipun sulit bagi kita untuk melepaskan, menghadapi kematian orang yang dicintai tidak lagi melumpuhkannya ketika kita menyadari orang-orang percaya yang telah meninggal jauh lebih baik di surga daripada yang pernah mereka alami dalam hidup ini di bumi. Kematian mereka adalah kerugian kita, bukan milik mereka. Mereka telah menerima warisan tertinggi, hanya mungkin mereka terima melalui kematian karena "daging dan darah tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah."

Suatu hari, warisan yang luar biasa - Kerajaan Allah - menanti kita juga. Ini sangat bagus, ini adalah sesuatu yang harus kita harapkan!

Apakah kamu juga mau menerima warisan Kerajaan Allah ini, yaitu kehidupan kekal di Surga? Jika "Ya", hubungi kami Sahabat24 di telp (021)1-500-224 atau 0811 9914 240, bisa juga lewat SMS di 0817 0300 5566 atau lewat Chatting dengan KLIK DISINI.

Hak Cipta © Sharon Elliott, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami