Demi yang Terkasih
Kalangan Sendiri

Demi yang Terkasih

Lori Official Writer
      6648

Nehemia 4:14

Ingatlah kepada Tuhan yang mahabesar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu130[/kitab]; [kitab]Yohan7[/kitab]; [kitab]Yerem37-38[/kitab]

Memperjuangkan kemerdekaan suatu negara bukanlah perkara yang mudah, banyak para pejuang yang harus merelakan nyawanya demi masa depan anak cucu mereka. Para pejuang rela maju ke medan perang demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsanya. Hal itulah yang juga terjadi di Israel ribuan tahun silam saat membela pembangunan kembali Yerusalem dan Bait Sucinya.

Saat itu muncullah seorang juru minum raja bernama Nehemia berkebangsaan Yehuda. Saat itu ia rela meninggalkan pekerjaan pentingnya di istana Persia demi membantu kaum bangsanya menuntaskan pembangunan Yerusalem. Sebagai pribadi yang terbeban, Nehemia mencoba memberi semangat kepada bangsa Israel yang kala itu banyak mendapat tekanan dari Sambalat penguasa Samaria dan para sekutunya. Nehemia berkata, “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang mahabesar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak laki-laki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu”. Ia mencoba menumbuhkan keberanian bangsa Israel untuk berkorban demi masa depan orang-orang yang mereka kasihi, yaitu Tuhan dan keluarga mereka.

Jangankan dalam masa perang, dalam kehidupan sehari-haripun banyak sekali orang yang mau mempertaruhkan nyawa demi masa depan keluarganya. Dan kita sering mendengar alasan mereka melakukan hal itu sebagai bukti pengorbanan yang besar dan harapan untuk menatap masa depan yang baik dan sejahtera bagi mereka.

Perjuangan Nehemia dan bangsa Israel untuk membangun kembali Yerusalem dimotivasi oleh cintanya kepada Tuhan dan kaumnya. Namun tidak sedikit dari kita yang berjuang dengan motivasi yang salah, seperti ingin cepat kaya, jadi penguasa, balas dendam dan sebagainya. Meskipun perjuangan itu tidak mudah, namun tujuannya tetap salah. Sehingga hasilnya kerap kali menimbulkan malapetaka bagi dirinya ataupun orang lain. Berbeda dengan orang percaya yang menaruh segala motivasinya untuk melakukan kehendak Tuhan dan orang-orang yang mereka kasihi. Hasilnya, perjuangan itupun membuahkan pujian dan teladan yang baik bagi orang lain.

 

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bukti perjuangan yang dilakukannya demi keselamatan manusia


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Ikuti Kami