Kisah Perjuangan Pdt. Ratih Saat SPS Romantis Hampir Ditutup oleh Dinas Pendidikan
Sumber: jawaban.com

Family / 1 March 2024

Kalangan Sendiri

Kisah Perjuangan Pdt. Ratih Saat SPS Romantis Hampir Ditutup oleh Dinas Pendidikan

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
700

Sejak tahun 2009 SPS (Satuan Paud Sejenis) Romantis Pahomba beroperasi di Dusun Paponggu, Sumba Tengah. Pengelola dan guru yang silih berganti membuat PAUD ini mengalami jatuh bangun dalam memuridkan anak usia dini di daerah tersebut. Kurangnya peminat dari anak-anak, serta kegiatan belajar mengajar yang tidak lancar membuat PAUD ini hampir ditutup oleh kedinasan setempat.  

Banyak kekurangan yang harus mereka hadapi saat itu, dimulai dari kurangnya kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini, akses jalanan yang sulit, jarak tempuh yang jauh, sarana pra sarana yang minim dan kompetensi guru yang terbatas. Sehingga membuat anak-anak tidak tertarik untuk datang ke sekolah. Dengan kekurangan inilah yang meyakinkan pemerintah setempat menutup SPS Romantis saat itu.  

Melihat kondisi ini,Pdt. Ratih bersama GKS Jemaat Pahomba berusaha membangkitkan kembali SPS Romantis dengan mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan setempat. Pergumulan ini terus mereka bawa dalam doa kepada Tuhan agar adanya dukungan untuk peningkatan mutu dan kualitas dari SPS Romantis Pahomba. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya gereja dipercaya untuk bisa menaungi secara langsung PAUD ini dan tidak jadi ditutup. 

BACA JUGA : Rindu untuk Memuridkan Anak-anak Usia Dini, Begini Perjuangan Pdt. Natanael

Namun hal ini tidak serta merta membuat PAUD ini bangkit dengan mudah. Karena kenyataannya tidak ada perubahan yang signifikan setelah dibuka kembali. Kebanyakan anak-anak yang hadir tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan pusat kegiatan belajar mengajar PAUD yang jauh dari GKS Jemaat Pahomba. Sehingga banyak orang tua jemaat yang memasukkan anak-anak mereka ke PAUD daerah yang tidak memiliki ajaran Kristiani yang sejalan dengan gereja.  

Maka dari itu Pdt. Ratih bersama gereja kembali berdiskusi dengan pemerintah untuk diberikan izin pembukaan kelas pararel di daerah tersebut. Setelah diskusi panjang, akhirnya kelas pararel SPS Romantis Pahomba bisa dibuka bulan September 2022. Hal ini disambut dengan baik oleh orang tua.  

BACA JUGA : Hanya Ada 5 Pendaftar, Inilah Perjuangan Ibu Yacoba untuk Mendirikan PAUD

Pada awalnya anak-anak antusias untuk datang ke sekolah, namun secara perlahan anak-anak yang hadir mulai berkurang. Pdt. Ratih kembali menganalisa penyebab dari anak-anak tidak mau datang ke sekolah. Setelah berkunjung ke orang tua, ternyata alasan mereka adalah anak-anak tidak menyukai pembelajaran yang terlalu monoton. Bahkan ada sentilan dari orang tua murid yang mengatakan mereka memaksakan anak mereka hadir hanya demi ibu pendeta. Hal itu jelas membuat hati Pdt. Ratih tergerus.  

Pdt. Ratih dan gereja kembali bergumul dengan Tuhan, agar mereka bisa diberikan jalan keluar. Karena mereka juga sebenarnya sadar bahwa kompetensi guru yang terbatas dan kurikulum seadanya kurang menarik minat anak dalam belajar. Namun ditengah kekurangan itu mereka tetap berjuang untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sampai pada akhirnya pergumulan mereka pun terjawab. 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami