Kisah Perjuangan Pdt. Ratih Saat SPS Romantis Hampir Ditutup oleh Dinas Pendidikan
Sumber: jawaban.com

Family / 1 March 2024

Kalangan Sendiri

Kisah Perjuangan Pdt. Ratih Saat SPS Romantis Hampir Ditutup oleh Dinas Pendidikan

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
774

Sejak tahun 2009 SPS (Satuan Paud Sejenis) Romantis Pahomba beroperasi di Dusun Paponggu, Sumba Tengah. Pengelola dan guru yang silih berganti membuat PAUD ini mengalami jatuh bangun dalam memuridkan anak usia dini di daerah tersebut. Kurangnya peminat dari anak-anak, serta kegiatan belajar mengajar yang tidak lancar membuat PAUD ini hampir ditutup oleh kedinasan setempat.  

Banyak kekurangan yang harus mereka hadapi saat itu, dimulai dari kurangnya kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini, akses jalanan yang sulit, jarak tempuh yang jauh, sarana pra sarana yang minim dan kompetensi guru yang terbatas. Sehingga membuat anak-anak tidak tertarik untuk datang ke sekolah. Dengan kekurangan inilah yang meyakinkan pemerintah setempat menutup SPS Romantis saat itu.  

Melihat kondisi ini,Pdt. Ratih bersama GKS Jemaat Pahomba berusaha membangkitkan kembali SPS Romantis dengan mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan setempat. Pergumulan ini terus mereka bawa dalam doa kepada Tuhan agar adanya dukungan untuk peningkatan mutu dan kualitas dari SPS Romantis Pahomba. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya gereja dipercaya untuk bisa menaungi secara langsung PAUD ini dan tidak jadi ditutup. 

BACA JUGA : Rindu untuk Memuridkan Anak-anak Usia Dini, Begini Perjuangan Pdt. Natanael

Namun hal ini tidak serta merta membuat PAUD ini bangkit dengan mudah. Karena kenyataannya tidak ada perubahan yang signifikan setelah dibuka kembali. Kebanyakan anak-anak yang hadir tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan pusat kegiatan belajar mengajar PAUD yang jauh dari GKS Jemaat Pahomba. Sehingga banyak orang tua jemaat yang memasukkan anak-anak mereka ke PAUD daerah yang tidak memiliki ajaran Kristiani yang sejalan dengan gereja.  

Maka dari itu Pdt. Ratih bersama gereja kembali berdiskusi dengan pemerintah untuk diberikan izin pembukaan kelas pararel di daerah tersebut. Setelah diskusi panjang, akhirnya kelas pararel SPS Romantis Pahomba bisa dibuka bulan September 2022. Hal ini disambut dengan baik oleh orang tua.  

BACA JUGA : Hanya Ada 5 Pendaftar, Inilah Perjuangan Ibu Yacoba untuk Mendirikan PAUD

Pada awalnya anak-anak antusias untuk datang ke sekolah, namun secara perlahan anak-anak yang hadir mulai berkurang. Pdt. Ratih kembali menganalisa penyebab dari anak-anak tidak mau datang ke sekolah. Setelah berkunjung ke orang tua, ternyata alasan mereka adalah anak-anak tidak menyukai pembelajaran yang terlalu monoton. Bahkan ada sentilan dari orang tua murid yang mengatakan mereka memaksakan anak mereka hadir hanya demi ibu pendeta. Hal itu jelas membuat hati Pdt. Ratih tergerus.  

Pdt. Ratih dan gereja kembali bergumul dengan Tuhan, agar mereka bisa diberikan jalan keluar. Karena mereka juga sebenarnya sadar bahwa kompetensi guru yang terbatas dan kurikulum seadanya kurang menarik minat anak dalam belajar. Namun ditengah kekurangan itu mereka tetap berjuang untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sampai pada akhirnya pergumulan mereka pun terjawab. 

Kabar mengenai pendaftaran PAUD Super5 sampai di telinga Sinode GKS. Setelah diceritakan apa itu PAUD Super5, Pdt. Ratih tidak berpikir panjang langsung mengajukan diri untuk mendaftarkan SPS Romantis Pahomba ke Kurikulum PAUD Super5. Meskipun prosesnya pun tidak mudah, mengingat jaringan internet di daerah tersebut sangat sulit. Namun mereka tidak menyerah, karena mereka tahu Kurikulum ini adalah kunci yang bisa membawa SPS Romantis menuju PAUD yang diminati anak.  

Setelah melewati proses pendaftaram, training, dan sosialisasi, akhirnya SPS Pahomba bergabung dengan PAUD Super5. Lewat proses ini Pdt. Ratih memetik satu hal yang berharga yaitu, tekad yang kuat, visi pemuridan anak yang jelas, dan komitmen untuk bisa mengubahkan anak-anak harus tertanam terus di dalam hati.  

Banyak hal yang mampu diubahkan setelah bergabung dengan Kurikulum PAUD Super5, seperti guru-guru yang semakin cakap dalam mengajar karena diperlengkapi kurikulum dan metode mengajar kreatif yang menyenangkan dan tidak monoton. Hal ini jadi semakin banyak orang tua yang memercayakan anak-anak mereka untuk belajar di SPS Romantis Pahomba. Kini ada 34 anak yang mendaftar ke sekolah, padahal dulu hanya mencapai 10 anak.  

BACA JUGA : Viki Alami Kondisi Speech Delay, Ini yang Dilakukan oleh PAUD Yoseba

Selain itu pembelajaran dalam membentuk karakter anak yang efektif membuat anak-anak semakin diubahkan. Contohnya, anak-anak yang tidak pernah berdoa jadi semakin tekun dalam berdoa, anak yang sangat pemalu dan sulit untuk berkomunikasi perlahan jadi anak yang percaya diri. Anak-anak yang tidak mengenal etika buang sampah dan buang air pada tempatnya dan anak-anak yang tidak mengenal kebersihan diri, kini mulai mengerti etika yang seharusnya. Puji Tuhan! Semakin banyak anak yang diubahkan dan akan terus bertumbuh karakternya.  

Kabar perubahan ini ternyata tidak berhenti sampai disitu, Dinas Pendidikan juga melirik perkembangan dari Kelas Pararel SPS Romantis Pahomba selama periode pembelajaran 2022-2023. Sehingga saat Dinas Pendidikan memilih 3 PAUD di Kab. Sumba Tengah yang akan dinaikkan statusnya menjadi Taman Kanak-Kanak. SPS Paud Pahomba menjadi salah satu PAUD yang terpilih. Puji Tuhan! Pada Januari 2024 SPS Romantis Pahomba berubah menjadi TK Kristen Pahomba.  

Pdt. Ratih, gereja dan pendidik merasa sangat bersyukur dengan semua perubahan yang mereka dapatkan. Perjuangan mereka untuk membangkitkan PAUD dalam memuridkan anak-anak usia dini terjawab dengan sangat membanggakan.  “Kami berharap semoga kesaksian ini dapat memantik semangat dan komitmen PAUD yang lainnya untuk semangat membangun kerja sama dengan Yayasan Cahaya Bagi Negeri Indonesia, untuk tidak mudah menyerah dalam segala proses yang ada, untuk tetap berjuang dan mengandalkan Tuhan demi terbentuknya generasi emas yang mengasihi Tuhan dan menjadi garam dan terang bagi dunia ini hingga kedatangan-NYA kembali,” ungkap Pdt. Ratih.  

Saat ini Cahaya Bagi Negeri sedang menjalankan Program Perbaikan Gizi pada anak-anak usia dini di 15 PAUD yang berada di daerah 3T: Terluar, Terdepan dan Tertinggal. Namun untuk bisa berjalan dengan lancar, kami membutuhkan kontribusi dari Anda agar program ini bisa berjalan lancar. Dengan memberikan donasi pada link dibawah ini. 

KONTRIBUSI ANDA DISINI!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami