Pew Research Center Ungkap Tingkat Penurunan Kepercayaan Agama di Seluruh Dunia
Sumber: Fox News

News / 24 August 2023

Kalangan Sendiri

Pew Research Center Ungkap Tingkat Penurunan Kepercayaan Agama di Seluruh Dunia

Lori Official Writer
1335

Pertumbuhan populasi lebih cepat di negara-negara yang masih kuat secara agama

Kita tidak bisa menyangkal, bahwa fenomena penurunan tingkat kelahiran di sebagian besar negara sudah terjadi. Hal ini tidak hanya mencakup negara Eropa Barat dan Amerika Utara saja, tetapi juga Tiongkok. Ini adalah negara-negara yang mengalami penurunan agama yang terus menerus. 

Menariknya, sebagian negara yang masih menjunjung agama mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Di Afrika dan Timur Tengah, misalnya, rata-rata perempuan memiliki lebih banyak anak dibandingkan di Eropa, Amerika Utara ataupun Asia Timur. Dan sebagian besar penduduk, baik tua maupun muda di wilayah ini menganggap agama sangat penting.

 

Baca Juga: Riset Nyatakan Persekusi Meningkat di Dunia, 8 Orang Kristen Martir Per Harinya

 

Tingkat kemakmuran ekonomi suatu negara berdampak terhadap penurunan kepercayaan terhadap agama

Di seluruh dunia, terdapat korelasi yang jelas antara kemakmuran ekonomi suatu negara dengan tingkat kepercayaan terhadap agama yang lebih rendah. Hal ini bisa dilihat dari semakin tingginya produk domestik bruto per kapita suatu negara (ukuran kasar kemakmuran ekonomi), masyarakatnya akan cenderung kurang berdoa atau percaya agama.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah nantinya seluruh dunia menuju arah yang sama? Jika umat manusia terus mengalami kemajuan dalam segi ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi, apakah agama pada akhirnya tidak lagi penting?

 

Hasil survei Pew Research Center mengungkapkan hasil yang cukup rumit.

Di satu sisi, negara-negara dengan pertumbuhan atau kelahiran yang pesat akan cenderung sangat religius. Sehingga sebagian besar orang yang hidup di negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi masih akan terus menganut satu agama, termasuk sekitar enam dari sepuluh orang beragama Kristen (31%) atau Muslim (30%) di tahun 2050. Hanya sekitar 13% diantaranya yang tidak lagi percaya atau menganut agama.

Sedangkan negara-negara dengan tingkat kelahiran yang terus menyusut akan semakin menjadi negara yang tidak religius. Pew Research Center menyimpulkan bahwa semakin tinggi persentase penyusutan kelahiran suatu negara, semakin besar peluang penyusutan populasi global yang tidak beragama dalam beberapa dekade mendatang. Jadi ketika populasi masyarakat yang tidak beragama semakin menyusut, populasi dunia yang beragama mungkin akan terus meningkat. 

 

Baca Juga: Hasil Riset Ungkapkan Mayoritas Pendeta Amerika Tak Lagi Patok Jemaat Berikan Persepuluhan

 

Di sisi lain, fakta mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini sudah mulai menjadi kurang religius dibandingkan masyarakat lanjut usia. Dari 100 lebih negara yang disurvei ditemukan sebanyak 46 negara yang penduduknya berusia 18-39 tahun sudah menganggap agama tidak lagi penting dibandingkan dengan mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Sementara di 58 negara lainnya menemukan bahwa generasi muda dan tua masih sama-sama menganggap agama sebagai hal yang sangat penting. Negara seperti Georgia dan Ghana bahkan menjadi dua negara dimana generasi mudanya menganggap agama jauh lebih penting dibandingkan generasi yang lebih tua.

Bagaimana pendapat Anda dengan hasil riset ini? Fenomena penurunan kepercayaan terhadap agama memang sudah mulai kelihatan. Kehadiran teknologi bahkan membuat generasi muda saat ini menganggap agama sebagai sesuatu yang sudah mulai kuno. Inilah tantangan bagi gereja modern saat ini, mari sama-sama menyediakan solusi bagi pertanyaan: Bagaimana gereja tetap relevan terhadap generasi muda di tengah beragam tantangan yang bermunculan saat ini?

Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami