Jalani Program Bayi Tabung Seperti Asmirandah dan Jonas Rivanno, Yuk Cek Prosesnya...
Sumber: Jawaban.com

Relationship / 24 July 2023

Kalangan Sendiri

Jalani Program Bayi Tabung Seperti Asmirandah dan Jonas Rivanno, Yuk Cek Prosesnya...

Lori Official Writer
1720

Program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) menjadi langkah yang diambil oleh pasangan selebritis Asmirandah dan Jonas Rivanno untuk anak pertamanya Chloe. Bukan hanya mencoba sekali, tetapi pasangan ini ternyata sudah sempat mengalami kegagalan program bayi tabung di tahun 2020 silam sampai setelah kembali mencoba pasangan ini akhirnya berhasil.

Kabar terbaru kembali diungkapkan pasangan Asmirandah dan Rivanno, bahwa mereka akan kembali menempuh program bayi tabung untuk anak kedua mereka. Lalu apa sih yang sebenarnya perlu dipersiapkan untuk menjalani program ini?

 

Proses Memiliki Keturunan Lewat Bayi Tabung

Banyak pasangan yang belum memiliki anak secara alami akan mencoba program bayi tabung (IVF). Prosedur kehamilan secara medis ini memang membutuhkan dana yang cukup mahal karena proses penempatan sel telur ke dalam rahim ibu harus dilakukan di laboratorium. 

Cara ini dilakukan dengan menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Kemudian, sel telur yang sudah dibuahi dan sudah dalam fase siap akan dipindahkan ke dalam rahim calon ibu. Meski begitu, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menjalani program IVF ini, diantaranya memastikan kesehatan tubuh calon ibu, mempersiapkan finansial serta kondisi fisik dan mental pasangan suami istri. 

 

Baca Juga: Bagaimana Sih Pandangan Kristen Tentang Egg Freezing? Ini Bahasannya

 

Sebelum menjalani program ini, pasangan perlu menjalani skrining awal untuk mengetahui latar belakang pasangan, seperti:

  • Riwayat kesehatan suami dan istri
  • Berapa lama usia pernikahan keduanya 
  • Bagaimana siklus haid yang dijalani calon ibu
  • Berapa besar frekuensi berhubungan intim pasangan suami istri serta
  • Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi suami istri 

Setelah proses skrining selesai, pasangan akan menjalani beberapa pemeriksaan diantaranya:

Pertama, pengujian cadangan ovarium. Hal ini berguna untuk menentukan jumlah dan kualitas sel telur melalui pengujian konsetrasi hormon perangsang folikel (FSH), estradiol (estrogen) dan hormone anti-mullerian selama beberapa hari pertama siklus menstruasi. 

Kedua, analisis air mani. Jika Anda tidak menjalani evaluasi kesuburan di awal program, dokter mungkin akan melakukan analisis air mani sebelum memulai perawatan IVF.

Ketiga, praktek transfer embrio. Dokter mungkin akan melakukan transfer embrio tiruan untuk menentukan kedalaman rongga rahim dan teknik paling mungkin menentukan embrio ke dalam rahim.

Keempat, pemeriksaan rahim. Untuk tahap ini, dokter akan memeriksa lapisan dalam rahim sebelum memulai IVF. Dalam hal ini, calon ibu akan mendapatkan suntikan cairan melalui serviks ke dalam rahim dan menjalani USG untuk membuat gambar rongga rahim. Atau mungkin histeroskopi dimana teleskop yang tipis, fleksibel dan terang dimasukkan melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim. 

 

Baca Juga: Hampir 7 Tahun Menikah, Pasangan Asmirandah-Jonas Rivanno Jalani Program Bayi Tabung

 

Untuk menjalani proses ini, suami istri akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Karena setelah sekitar sembilan hingga 14 hari setelah pemindahan embrio, pasangan perlu menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan kehamilan menggunakan sampel darah. Bahkan selama proses IVF berjalan, calon ibu perlu mengkonsumsi hormon suntik untuk mendorong sel telur matang secara bersamaan. Adapun hormon suntik yang biasanya digunakan adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang indung telur menghasilkan sel telur, Human chorionic gonadotropin (hCG) untuk memicu sel telur menjadi matang dan menggerakkan ovulasi serta Leuprolide acetate untuk mengontrol proses stimulasi atau digunakan sebagai tembakan pemicu.

Selama proses ini, calon ibu juga perlu mengkonsumsi obat kesuburan sekitar delapan hingga 14 hari.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Risiko Bayi Tabung (IVF)

Meskipun prosesnya bayi tabung ini begitu menantang, namun pasangan yang menempuh program ini perlu memahami beberapa risiko yang disebabkan oleh IVF, diantaranya:

1. Kelahiran Ganda. Bayi tabung memiliki risiko kelahiran ganda, yang secara medis bisa menyebabkan persalinan premature yang lebih tinggi.

2. Keguguran. Meskipun dilakukan dengan prosedur laboratorium yang canggih, namun program bayi tabung juga rentan mengalami keguguran seperti proses kehamilan pada umumnya.

3. Komplikasi ektopik. Ini adalah kondisi dimana sel telur bisa mengalami pembuahan di luar rahim.

4. Infeksi organ dalam. Selama proses pengambilan sel telur, calon ibu kemungkinan bisa mengalami pendarahan dan infeksi organ dalam.

5. Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Ini merupakan risiko langka yang dialami calon ibu yang menjalani bayi tabung. Adapun kondisi yang dialami seperti sakit perut, mual, muntah, diare, mengalami kenaikan berat badan, kembung, sesak napas, dan masalah saluran kemih.

Sementara keberhasilan program bayi tabung bisa dialami oleh wanita dengan rentang usia 23-35 tahun. Di luar dari usia tersebut, tingkat keberhasilannya cenderung lebih rendah. 

 

Baca Juga: Kenali 4 Faktor Penghambat Wanita Sulit Hamil

 

Jika Risikonya Tinggi Kenapa Pasangan Perlu Menjalani IVF?

Sejak zaman Alkitab, pasangan suami istri yang mandul selalu mendapat tempat yang tidak baik di tengah masyarakat. Baik secara status sosial maupun spiritual pasangan yang belum memiliki anak biasanya merasa gagal. 

Kondisi ketidaksuburan ini selalu menjadi persoalan besar bagi para pasangan menikah, yang begitu mendambakan keturunan. Meskipun alternatifnya seperti adopsi sudah ditawarkan untuk melengkapi kehidupan pernikahan, namun rupanya masih banyak pasangan menikah yang tidak sepakat untuk menempuh jalur ini. Sehingga secara medis persoalan ketidaksuburan ini akhirnya terpecahkan. Meskipun program ini tidak murah, pasangan suami istri yang ingin sekali memiliki anak tetap memutuskan untuk menjalaninya. 

 

Baca Juga: 10 Tahun lagi, Program Bayi Tabung Laris Manis

 

Tentu saja tidak semua orang mampu menjalani program ini karena terhalang biaya. Apapun kondisinya, kita perlu kembali kepada tujuan awal dari sebuah pernikahan bahwa menikah tidak selalu bertujuan untuk mendapatkan keturunan. Tuhan memberikan kepercayaan kepada sebagian pasangan untuk tidak memiliki anak dan di sisi lain, Tuhan juga memberi mereka kesempatan untuk memiliki anak sesuai dengan waktu-Nya sebagaimana beberapa kisah Alkitab yang kita tahu diantaranya Sara, Hana maupun Elisabeth. Menjalani program IVF memang tidak salah. Namun yang salah adalah cara pandang bahwa pernikahan hanya akan bahagia jika dikarunia anak.

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami