5. Terus Berlatih
Selain mempersiapkan diri secara rohani, Sari juga menilai hal yang tak kalah penting menjadi seorang Worship Leader adalah terus berlatih dan mengasah skill bernyanyi maupun bermain musik.
"Nah kalau kita mau menyanyi, kalau kita mau memimpin pujian apalagi mungkin range-nya kita kayak saya gitu ya. Saya Alto tapi saya juga berusaha untuk level up diri saya untuk saya juga bisa nyanyi dengan jemaat. Saya juga berusaha untuk punya waktu untuk vocalising, untuk melakukan pemanasan bernyanyi dari nada yang rendah sampai ketinggian overtone beberapa kali. Lalu kembali cooling down lagi turun lagi supaya pita suara kita lentur. Apalagi kalo kita mimpin yang dari pagi banget gitu, itu berasa banget begitu kita paksa ibadah kedua, ketiga itu langsung habis suaranya."
Baca Juga: Buat Para WL, 7 Cara Ini Bisa Bantu Kamu Pilih Lagu yang Tepat di Ibadah
6. Punya Banyak Perbendaharaan Lagu
Selain melatih dan mengasah skill, Sari juga menuturkan jika seorang WL juga perlu memiliki perbendaharaan lagu yang banyak.
"Kadang-kadang kalau kita enggak tahu banyak lagu, jadi kita mau nyambungin (Medley) lagu sulit. Karena kita nggak tau banyak jadinya enaknya diapain ya? Enaknya yang sama apa ya? Tapi kalau kita punya banyak perbendaharaan lagu-lagu rohani
yang kita bawakan di gereja maka itu akan sangat membantu kita. Pada saat kita mau membuat atmosfernya seperti apa nih, kita bisa menggambar. Kira-kira kita mau bikin grafiknya seperti apa? Kita bisa pilih lagu-lagunya karena kita punya banyak perbendaharaan lagu.
7. Punya Communication Skill Kepada Jemaat
Seorang Worship Leader rupanya juga dituntut untuk memiliki communication skill. Tugas kita sebagai WL itu bukan hanya sekedar bernyanyi, atau mengajar tentang lagu baru atau menginformasikan lagu, tetapi seorang WL seperti tour guide yang memimpin jemaat mengalami Tuhan.
"Saat kita memuji dan menyembah Tuhan, ada sebuah breakthrough, ada sebuah terobosan.Ketika kita alami itu bisa kita transferkan kepada jemaat. Itu sebabnya sangat penting untuk mengambil waktu pribadi dengan Tuhan sehingga dia juga bisa mentransferkan roh puji-pujian, roh penyembahan itu kepada jemaat."
Dengan memperhatikan setiap hal di atas, Sari percaya saat memimpin jemaat memuji Tuhan seorang Worship leader bisa memberikan yang terbaik.