7 Hal Penting yang Perlu Dimiliki Seorang Worship Leader Ala Sari Simorangkir
Sumber: google.com

News / 30 June 2023

Kalangan Sendiri

7 Hal Penting yang Perlu Dimiliki Seorang Worship Leader Ala Sari Simorangkir

Lori Official Writer
5464

Menjadi seorang Worship Leader (WL) di gereja kelihatannya gampang. Mungkin kita berpikir hanya punya skill bernyanyi dan percaya diri saja sudah cukup memimpin jemaat memuji dan menyembah Tuhan. Eitsss…ternyata gak semudah itu lho!

Worship Leader Senior yang sudah lama melayani bersama JPCC Worship, Sari Simorangkir, dengan terbuka membagikan segudang pengalamannya. Menurutnya ada beberapa hal yang perlu dimiliki seorang Worship Leader jika ingin ibadah dan jemaat bisa mengalami terobosan.

Berikut 7 diantaranya:

1. Butuh Persiapan Baik Secara Rohani Maupun Skill

Untuk menjadi seorang WL (Worship Leader) yang baik secara rohani maupun secara skill, maka kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Karena pada saat kita menjadi Worship Leader, kita dalam posisi Leading jemaat dan tim untuk membawa pujian dan penyembahan. 

"Nah kalau kita nggak punya persiapan yang baik yang mantap maka apa yang dirasakan oleh jemaat atau oleh timnya juga begitu. Ketidakpercayaan diri atau kurang smooth. Semuanya seperti itu," ungkap Sari Simorangkir.

 

Baca Juga: Pujian Penyembahan Nggak Naik! Salah Worship Leader atau Diri Sendiri ?

 

2.  Ambil Waktu Pribadi Bersama Tuhan

Sebelum melayani sebagai WL, Sari menekankan pentingnya mengambil waktu pribadi dengan Tuhan. Misalnya dengan memisahkan diri. Seorang WL memerlukan spirit penyembahan di dalam roh sehingga butuh mengalami Tuhan lebih dulu secara pribadi. 

"Hal yang saya lakukan adalah saya terus mempertahankan waktu-waktu pribadi saya dengan Tuhan dan saya selalu sebelum memimpin, berkenaan dengan tema gereja yang ada,

saat itu saya berusaha untuk juga baca Alkitab. Kira-kira kisah apa atau ayat-ayat apa yang mendukung dari tema gereja. Sehingga pada waktu saya mimpin enggak kayak cuma hanya memimpin sebuah lagu," terangnya.

 

3. Penuh Dengan Firman Tuhan

Menjadi seorang Worship Leader bukan sekadar memimpin atau membawakan lagu pujian di depan. Tetapi dia sedang menyanyikan firman dan perkataan Tuhan. 

"Kalau kita sendiri enggak penuh dengan firman, apa yang kita mau nyanyikan? Apa yang kita sampaikan kepada jemaat? Itu sebabnya sangat penting mengambil waktu untuk menggali firman Tuhan secara pribadi," lanjutnya.

 

Baca Juga: Dear Worship Leader, Saat Kondisi Tubuh Kurang Bugar, 7 Cara Ini Jaga Suara Berkualitas

 

4. Menyatukan Hati Bersama Tim

Bukan saja hanya mengambil waktu pribadi dengan Tuhan dan menggali firman-Nya, tetapi sebelum memimpin jemaat seorang Worship Leader juga perlu menyatukan hati dengan semua tim yang melayani di atas mimbar. Karena itu Sari menuturkan pentingnya doa bersama tim sebelum memimpin jemaat di dalam pujian dan penyembahan.

"Doa bersama tim itu sangat-sangat membantu. Karena Roh Tuhan saja yang bisa mempersatukan kita. Tidak semua orang tuh punya stalber musik yang sama. Mungkin bisa berbeda-beda. Kalau kita selalu menyatukan hati, selalu membangun hubungan kita juga lewat doa bersama, saya rasa itu menjadi satu breakthrough dimana setiap kita bisa mengesampingkan keinginan kita bermusik untuk memenuhi suatu kebutuhan, bahwa kita ini sedang melayani Tuhan, sedang mempersembahkan yang terbaik, sebuah musik yang bisa kita persembahkan bener-bener," ungkap Sari.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

5. Terus Berlatih

Selain mempersiapkan diri secara rohani, Sari juga menilai hal yang tak kalah penting menjadi seorang Worship Leader adalah terus berlatih dan mengasah skill bernyanyi maupun bermain musik. 

"Nah kalau kita mau menyanyi, kalau kita mau memimpin pujian apalagi mungkin range-nya kita kayak saya gitu ya. Saya Alto tapi saya juga berusaha untuk level up diri saya untuk saya juga bisa nyanyi dengan jemaat. Saya juga berusaha untuk punya waktu untuk vocalising, untuk melakukan pemanasan bernyanyi dari nada yang rendah sampai ketinggian overtone beberapa kali. Lalu kembali cooling down lagi turun lagi supaya pita suara kita lentur. Apalagi kalo kita mimpin yang dari pagi banget gitu, itu berasa banget begitu kita paksa ibadah kedua, ketiga itu langsung habis suaranya."

 

Baca Juga: Buat Para WL, 7 Cara Ini Bisa Bantu Kamu Pilih Lagu yang Tepat di Ibadah

 

6. Punya Banyak Perbendaharaan Lagu

Selain melatih dan mengasah skill, Sari juga menuturkan jika seorang WL juga perlu memiliki perbendaharaan lagu yang banyak. 

"Kadang-kadang kalau kita enggak tahu banyak lagu, jadi kita mau nyambungin (Medley) lagu sulit. Karena kita nggak tau banyak jadinya enaknya diapain ya? Enaknya yang sama apa ya? Tapi kalau kita punya banyak perbendaharaan lagu-lagu rohani

yang kita bawakan di gereja maka itu akan sangat membantu kita. Pada saat kita mau membuat atmosfernya seperti apa nih, kita bisa menggambar. Kira-kira kita mau bikin grafiknya seperti apa? Kita bisa pilih lagu-lagunya karena kita punya banyak perbendaharaan lagu. 

 

7. Punya Communication Skill Kepada Jemaat

Seorang Worship Leader rupanya juga dituntut untuk memiliki  communication skill. Tugas kita sebagai WL itu bukan hanya  sekedar bernyanyi, atau mengajar tentang lagu baru atau menginformasikan lagu, tetapi seorang WL seperti tour guide yang memimpin jemaat mengalami Tuhan. 

"Saat kita memuji dan menyembah Tuhan, ada sebuah breakthrough, ada sebuah terobosan.Ketika kita alami itu bisa kita transferkan kepada jemaat. Itu  sebabnya sangat penting untuk mengambil waktu pribadi dengan Tuhan sehingga dia juga bisa mentransferkan roh  puji-pujian, roh penyembahan itu kepada jemaat."

Dengan memperhatikan setiap hal di atas, Sari percaya saat memimpin jemaat memuji Tuhan seorang Worship leader bisa memberikan yang terbaik.

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami