3 Pertanyaan Ini Perlu Anda Jawab Jika Anda Menyebut Diri Seorang Pemimpin
Sumber: WAQ Indonesia

Finance / 14 October 2021

Kalangan Sendiri

3 Pertanyaan Ini Perlu Anda Jawab Jika Anda Menyebut Diri Seorang Pemimpin

Lori Official Writer
3310

Pernahkah Anda punya pemimpin yang memberi kesan mendalam kepada Anda sampai Anda tetap mengingatnya sampai sekarang?

Itu artinya, mungkin dia Anda adalah seorang pemimpin yang bisa memperlakukan bawahannya dengan bai sebagai manusia. 

Saat Anda menduduki posisi sebagai pemimpin saat ini, apakah Anda sudah menjadi pemimpin seperti itu?

Menjadi seorang pemimpin bicara tentang tindakan dan perkataan. Ini bukan tugas yang mudah, bahkan pemimpin yang sukses sekalipun terus belajar menjadi pemimpin yang disukai oleh banyak orang.

Untuk memastikan apakah Anda sudah benar-benar menjadi pemimpin, cobalah menjawab 3 pertanyaan di bawah ini.

Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan terbuka karena itu sangat membantu untuk mengevaluasi kembali keterampilan kepemimpinan dan nilai Anda di mata karyawan Anda.

1. Apakah Anda sudah bisa memahami cara pandang orang lain?

Di masa ini, hampir semua urusan pekerjaan lebih banyak dikomunikasikan secara tidak langsung, misalnya melalui email, pesan Whatsapp, Zoom, Google Meeting dan sebagainya. 

Sebagai pemimpin, penting sekali bisa memahami cara pandang orang lain. Karena sebagai manusia, Anda juga bisa dengan sangat cepat menilai keputusan seseorang dari satu sisi saja sehingga keputusan bisa diambil secara tergesa-gesa tanpa kembali menganalisis apa yang sebenarnya dialami orang lain.

 

Baca Juga: Review Kembali, Sudahkah Kamu Jadi Leader dengan 9 Nilai Ini?

 

Leaders, ingatlah bahwa penting untuk berhenti sejenak dan mengamati dari sudut pandang orang lain. Misalnya, sebagai leader cobalah untuk memahami pekerjaan karyawan, bagaimana mereka mengerjakannya dan bagaimana proses yang mereka lewati untuk mengerjakannya. 

Hal ini akan melatih rasa empati Anda tumbuh sehingga Anda akan lebih mudah untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi dalam tim. Bahkan dengan mengetahui posisi karyawan Anda, Anda bisa memberikan solusi yang tepat bagi persoalan mereka.

Yesus adalah contoh leader yang selalu bersedia memberikan solusi bagi persoalan murid-murid-Nya bahkan orang-orang yang Ia temui. Hal ini bisa kita lihat dalam cerita perjalanan Yesus ketika berada di Yerikho (Markus 10: 46-52). 

Saat itu, ada seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus mendatangi Yesus dan meminta belas kasihan Yesus. Karena rasa empati Yesus, Dia akhirnya memanggil orang itu dan menanyakan masalahnya. Setelah mengetahui masalah Bartimeus, Yesus pun dengan belas kasihan menyelesaikan masalahnya. Saat itu mata Bartimeus sembuh. 

“Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan... Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.” ayat 46-47; 51-52

 

Baca Juga: Rahasia Memimpin yang Mungkin Kamu Belum Ketahui

 

Ini adalah salah satu nilai yang harus dirasakan oleh setiap karyawan dari pemimpinnya.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Apakah Anda sudah memimpin dan mengarahkan karyawan Anda dengan cara yang tepat?

Sebuah penelitian kepemimpinan menemukan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang efektid Anda harus memimpin dan mengarahkan orang yang Anda pimpin untuk membuat mereka berkembang lebih baik.

Dengan kata lain, seorang leader harus punya visi ke depan, tujuan dan harapan yang jelas, lalu membagikan visi tersebut kepada karyawan sehingga sebagai tim Anda bisa meraih visi, tujuan atau harapan tersebut dengan semangat yang sama.

Semua bawahan selalu menunggu pemimpinnya untuk menunjukkan arah dan tujuan. Sehingga mereka bisa mengikuti apa yang seharusnya pemimpin harapkan untuk mereka kerjakan. 

 

Baca Juga: Sekarang Bukan Jaman Kolonial, Tapi Milenial Guys, Miliki 7 Sikap Servant Leaders Ini Agar Sukses

 

3. Apakah Anda anti kritikan atau mau menerimanya untuk kebaikan? 

Banyak pemimpin yang anti kritikan. Banyak pemimpin yang tidak mau mendengar pandangan atau pemikiran karyawannya. 

Tetapi untuk menjadi pemimpin yang benar-benar efektif, Anda memerlukan kritikan untuk memacu diri Anda menjadi lebih baik. Dengan kritikan Anda bisa berusaha belajar untuk melayani orang lain dengan lebih baik lagi. 

Bahkan kritikan yang paling menyakitkan sekalipun penting untuk didengarkan demi mendorong Anda mengevaluasi diri dan mengubah sisi-sisi yang membuat karyawan tidak nyaman bekerja dengan Anda.

Definisi sejati menjadi seorang pemimpin di dalam Alkitab ditulis dalam 1 Petrus 5: 2-3:

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.”

 

Baca Juga: #KataAlkitab – Memilih Seorang Pemimpin yang Benar

 

Alkitab menuliskan begitu banyak nilai-nilai kepemimpin. Bahkan banyak pemimpin-pemimpin di dalam Alkitab yang bisa Anda pelajari teladannya. Bahkan Raja Salomo mengajarkan banyak hikmat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, jika Anda menyebut diri Anda sebagai pemimpin terbukalah untuk bertanya kepada diri sendiri, sudahkah Anda menjadi pemimpin yang memberi kesan mendalam kepada orang-orang yang Anda pimpin?

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami