#FaktaAlkitab: Tempat Favorit Tuhan Yesus Ini Jadi Lokasi Makam Para Nabi
Sumber: jawaban channel

Fakta Alkitab / 27 September 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab: Tempat Favorit Tuhan Yesus Ini Jadi Lokasi Makam Para Nabi

Claudia Jessica Official Writer
2109

Bukit zaitun atau Mount of Olives dalam bahasa Ibrani disebut Har HaZeitim artinya “bukit” atau Ha-Zeitim artinya “Zaitun”. Dalam bahasa Arab disebut “Jebel az-Zeitun” merupakan pegunungan di timur Yerusalem dengan tiga puncak yang membentang dari utara ke selatan. Puncak tertinggi at-Tur 818 m atau 2683 ft.

Bukit Zaitun diberi nama tersebut karena perkebunan zaitun yang pernah ada di lerengnya. Bukit ini mempunyai hubungan sejarah dengan agama Yahudi, Kristen, dan juga Islam. Di tempat ini terdapat kuburan Yahudi yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu dan memuat sekitar 150.000 makam. Sejak dulu banyak orang Yahudi dikuburkan di tempat ini, terutama di bagian selatan dimana terdapat kuburannya digali dari dalam batu yang sekarang menjadi desa Silwan.

Makam yang dianggap milik nabi Zakharia dan Absalom, anak Daud masih ada di sana. Di lereng atas terdapat makam nabi-nabi, seperti Hagai, Zakharia, dan Maleakhi serta ada  juga makam rabi-rabi terkenal bangsa Yahudi lainnya.

Tentara Romawi dari Legio X Frentensis bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem pada tahun 70M. Upacara keagamaan untuk menandai bulan baru juga dilakukan di sini pada zaman Bait Suci kedua. Setelah hancur nya Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot atau Hari Raya Pondok Daun di Bukit Zaitun. Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 m lebih tinggi dari bukit Bait Suci, dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci.

Tempat ini menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci, terutama pada hari raya Tisha B’Av yaitu hari berkabung bagi orang Yahudi yang dirayakan setiap tahun menurut kalender Yahudi.

Tahun 1481 seorang Yahudi Italia, Rabbi Meshulam Da Voltera menulis, “Dan seluruh masyarakat Yahudi, tiap tahun naik ke gunung Zion pada hari Tisha B’Av untuk berpuasa dan berduka. Dari sana mereka berjalan turun sepanjang Lembah Yosafat dan naik ke atas Bukit Zaitun. Dari sana mereka melihat seluruh bukit tempat Bait Suci dan mereka menangis serta meratapi kehancuran bait ini.

Pada pertengahan tahun 1850-1an, penduduk desa Silwan dibayar €100 setiap tahun oleh orang-orang Yahudi untuk mencegah perusakan makam-makam di atas bukit. Selama pemerintahan Yordania dari Tahun 1948 sampai 1967, penguburan Yahudi dihentikan dan banyak kerusakan terjadi 40.000 dari 50.000 makam dirusak.

Raja Hussein dari Yordania mengizinkan pembangunan Seven Arches Intercontinental Hotel di puncak Bukit Zaitun beserta jalan yang melalui kuburan, sehingga menghancurkan ratusan makam Yahudi, termasuk yang dari zaman Bait Suci pertama. Setelah “Perang 6 Hari” Israel-Palestina restorasi dimulai dan kuburan dibuka lagi untuk penguburan. Bukit zaitun dicatat pertama kali berkenaan dengan larinya Raja Daud dari putranya absalom dalam 2 Samuel 15: 30 “Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis.”

 

BACA JUGA: Ada Jejak Kaki Yesus di Bukit Zaitun!

 

Pempat pendakian ini diperkirakan berada di timur Kota Daud, dekat desa Silwan. Ciri khusus dari bukit ini disebutkan dalam Yehezkiel 11:23, “Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.”

Raja Salomo membuat mezbah untuk dewa-dewa para istrinya di puncak selatan bukit ini dalam 1 Raja-raja 11: 7-8, “Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.”

Dalam masa pemerintahan Raja Yosia, bukit ini disebut Bukit Kebusukan. Dalam bahasa Ibrani disebut Har HaMashchit; dalam bahasa Inggris disebut Mount of Corruption, seperti dalam 2 Raja-raja 23: 13, “Bukit-bukit pengorbanan yang ada di sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja.”

Hal ini menyangkut penyembahan berhala di sana yang dimulai oleh istri-istri Raja Salomo dan akhirnya dihancurkan pada zaman Raja Yosia.

Dalam Zakaria 14: 3-4 ada tertulis mengenai bukit ini yaitu, “TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran. Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.”

Bukit Zaitun bisa dibilang tempat favoritnya Tuhan Yesus. Ada begitu banyak ayat dalam kitab Injil yaitu, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes mencatat berbagai aktivitas Tuhan Yesus di bukit ini seperti ketika Yesus menyuruh murid-muridnya mengambil seekor keledai untuk ditunggangi dan mulai naik dibikin zaitun dalam perjalanannya masuk ke kota Yerusalem untuk terakhir kali sebelum peristiwa penyalibannya.

Ketika Yesus dekat Yerusalem di tempat Jalan menurun dari bukit zaitun semua murid yang mengiringi Dia mulai bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring karena segala mukjizat yang telah mereka lihat. Di Bukit Zaitun juga, Yesus menangisi kota Yerusalem.

Yesus pernah duduk diatas Bukit Zaitun ketika mengajar murid-muridnya mengenai akhir zaman. Yesus ditangkap di Bukit Zaitun dalam Taman Getsemani kemana ia pergi berdoa setelah perjamuan terakhir. Sejak masuk Yerusalem sampai ditangkap, Yesus mengajar pada siang hari di bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di Bukit Zaitun. Tampaknya Yesus memang biasa bermalam di Bukit Zaitun jika datang ke Yerusalem.

 

BACA JUGA: #FaktaAlkitab: Sosok Nabi-nabi Palsu yang Tercatat Dalam Alkitab

 

Di bukit zaitun inilah pernah terjadi sebuah percakapan terakhir antara Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya mengenai akhir zaman. Lalu Ia berpisah dengan mereka dengan cara terangkat naik ke surga, dimana secara tiba-tiba datanglah malaikat Tuhan yang berkata “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat dia naik ke sorga.”

Demikian fakta Alkitab tentang Bukit zaitun.

Sumber : jawaban channel
Halaman :
1

Ikuti Kami