#FaktaAlkitab : Arti Lambang-lambang di Kitab Wahyu
Sumber: jawaban

Fakta Alkitab / 27 June 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab : Arti Lambang-lambang di Kitab Wahyu

Lori Official Writer
9507

Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru dan keseluruhan Alkitab Kristen. Kitab ini juga merupakan sebuah kitab yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi. Selain itu, Kitab Wahyu merupakan salah satu kitab yang sulit dipahami sehingga menimbulkan banyak penafsiran atasnya.

 

Penulis Kitab Wahyu

Penulis kitab Wahyu ialah Yohanes, yang memperkenalkan dirinya dalam Wahyu 1:9, “Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.” 

Rasul Yohanes menulis Wahyu ketika ia sedang berada dalam pembuangan di pulau Patmos. Ia dibuang ke sana sebagai hukuman dari pemerintah karena pelayanan pemberitaan Firman Allah.

Pulau Patmos sendiri terletak pada jalur pelayaran dari Roma ke Efesus, 65 kilometer dari Kota Miletus. Mungkin karena Pulau Patmos sepi dan tandus, maka dipakai sebagai tempat tawanan oleh pemerintah Kekaisaran Romawi. Di Pulau Patmos Yohanes terpaksa bekerja di tambang, dan pada waktu Domitianus, penguasa Romawi wafat, Yohanes diperbolehkan untuk kembali ke Efesus. Menurut tradisi awal, kitab ini ditulis sekitar tahun 95-96 Masehi. 

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab: Dimanakah Lokasi Taman Eden yang Sebenarnya?

 

Situasi Sosial dan Politik

Rasul Yohanes, diasingkan ke Pulau Patmos pada zaman Kekaisaran Romawi diperintah oleh Kaisar Domitianus. Kaisar dengan giat melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri. Ia menyebut dirinya sebagai allah, bagi siapa saja yang tidak setia kepadanya akan dinyatakan menghujat allah serta dinilai sebagai penghianat kerajaan. Ia juga membuat peraturan di dalam kerajaan, salah satunya adalah setiap pembesar kerajaan yang ingin berbicara dengannya atau datang memberikan laporan kepadanya haruslah menyapanya dengan Tuhan. Sang Kaisar memproklamirkan diri sebagai "Dewa dan Tuhan" dan diktator kejam. 

Kaisar sangat membenci kekristenan sehingga orang-orang Kristen yang hidup pada masa ini mengalami banyak tekanan dan penganiayaan. Seperti : pembunuhan terhadap Antipas yang adalah orang yang setia kepada Tuhan dan merupakan saksi Tuhan (Wahyu 2:13), pemenjaraan yang dibicarakan terhadap jemaat Smirna (Wahyu 2:10) dan ada orang-orang yang dibunuh karena Firman Allah dan kesaksian yang mereka miliki (Wahyu 6:9). 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Sumber : Jawaban
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami