#FaktaAlkitab : Arti Lambang-lambang di Kitab Wahyu
Sumber: jawaban

Fakta Alkitab / 27 June 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab : Arti Lambang-lambang di Kitab Wahyu

Lori Official Writer
9425

Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru dan keseluruhan Alkitab Kristen. Kitab ini juga merupakan sebuah kitab yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi. Selain itu, Kitab Wahyu merupakan salah satu kitab yang sulit dipahami sehingga menimbulkan banyak penafsiran atasnya.

 

Penulis Kitab Wahyu

Penulis kitab Wahyu ialah Yohanes, yang memperkenalkan dirinya dalam Wahyu 1:9, “Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.” 

Rasul Yohanes menulis Wahyu ketika ia sedang berada dalam pembuangan di pulau Patmos. Ia dibuang ke sana sebagai hukuman dari pemerintah karena pelayanan pemberitaan Firman Allah.

Pulau Patmos sendiri terletak pada jalur pelayaran dari Roma ke Efesus, 65 kilometer dari Kota Miletus. Mungkin karena Pulau Patmos sepi dan tandus, maka dipakai sebagai tempat tawanan oleh pemerintah Kekaisaran Romawi. Di Pulau Patmos Yohanes terpaksa bekerja di tambang, dan pada waktu Domitianus, penguasa Romawi wafat, Yohanes diperbolehkan untuk kembali ke Efesus. Menurut tradisi awal, kitab ini ditulis sekitar tahun 95-96 Masehi. 

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab: Dimanakah Lokasi Taman Eden yang Sebenarnya?

 

Situasi Sosial dan Politik

Rasul Yohanes, diasingkan ke Pulau Patmos pada zaman Kekaisaran Romawi diperintah oleh Kaisar Domitianus. Kaisar dengan giat melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri. Ia menyebut dirinya sebagai allah, bagi siapa saja yang tidak setia kepadanya akan dinyatakan menghujat allah serta dinilai sebagai penghianat kerajaan. Ia juga membuat peraturan di dalam kerajaan, salah satunya adalah setiap pembesar kerajaan yang ingin berbicara dengannya atau datang memberikan laporan kepadanya haruslah menyapanya dengan Tuhan. Sang Kaisar memproklamirkan diri sebagai "Dewa dan Tuhan" dan diktator kejam. 

Kaisar sangat membenci kekristenan sehingga orang-orang Kristen yang hidup pada masa ini mengalami banyak tekanan dan penganiayaan. Seperti : pembunuhan terhadap Antipas yang adalah orang yang setia kepada Tuhan dan merupakan saksi Tuhan (Wahyu 2:13), pemenjaraan yang dibicarakan terhadap jemaat Smirna (Wahyu 2:10) dan ada orang-orang yang dibunuh karena Firman Allah dan kesaksian yang mereka miliki (Wahyu 6:9). 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Demi iman kepercayaan kepada Yesus yang terus mereka pertahankan maka mereka rela untuk dianiaya dan dibunuh. Hal ini menyebabkan banyak orang Kristen yang menjadi martir. Rasul Yohanes menjadi salah satu korban kekejaman Kaisar Domitian.

 

Thema atau Tujuan Kitab Wahyu

Tujuan utama Kitab Wahyu adalah menghibur orang kristen atau gereja dalam pergumulannya melawan kekuatan kejahatan. Kitab ini penuh dengan pertolongan dan penghiburan bagi orang kristen yang dianiaya dan menderita karena Kristus atau karena Injil kebenaran.

Dr. Knox Chamblin, seorang pendeta dan profesor Perjanjian Baru di Reformed Theological Seminary di Jackson, Mississippi menyatakan, “Kitab Wahyu ditulis untuk menawarkan penghiburan dan pengharapan kepada orang-orang Kristen yang terkepung dan tertindas pada bagian akhir dari abad pertama. Kitab Wahyu direncanakan khusus untuk umat Allah yang menderita.” 

 

Tujuh Gereja di Asia

Yang dimaksud dengan tujuh Jemaat di Asia Kecil adalah Tujuh Jemaat di Provinsi Romawi yang ada di wilayah Asia Kecil. Yohanes diperintahkan untuk menulis surat kepada ketujuh gereja tersebut, yaitu  Efesus (Wahyu 2:1-7), Smirna (Wahyu 2:8-11), Pergamus (Wahyu 2:12-17), Tiatira (Wahyu 2:18-29), Sardis (Wahyu 3:1-6), Filadelfia (Wahyu 3:7-13), dan Laodikia (Wahyu 3:14-22). 

Surat tersebut memiliki pola yaitu: Alamat Surat, Sifat Kristus, Pujian untuk Jemaat, Kritikan, Tuntutan, Ancaman, dan Janji. Ada perkecualian bagi jemaat di Laodikia yang tidak dipuji, dan jemaat di Smirna dan Filadelfia yang tidak dikritik.

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab Akhir Zaman Terlihat Dari Lokasi Ini!

 

Simbolisme Dalam Kitab Wahyu

Dalam usaha memahami simbolisme kitab Wahyu, Merril C. Tenney, Profesor bidang Perjanjian Baru dari Amerika, menggolongkan lambang-lambang dalam kitab ini ke dalam tiga kategori :

Pertama, simbol-simbol yang secara definitif dijelaskan dengan istilah-istilah yang sama seperti simbol tujuh bintang yang diartikan sebagai ‘malaikat’ dari tujuh jemaat (Wahyu 1:20). 

Tujuh kaki dian, yaitu tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahyu 1:20), Tujuh obor menyala-nyala, yaitu tujuh Roh Allah (Wahyu 4:5), dan masih ada lagi.

Kedua, simbol-simbol yang tidak dijelaskan tetapi diambil dari latar belakang Perjanjian Lama, yang konteksnya dapat menolong kita untuk memahami maksudnya. Simbol-simbol tersebut antara lain: Pohon kehidupan (Wahyu 2:7 dengan Kej. 3:22),  Manna yang tersembunyi (Wahyu 2:17 dengan Kel. 16:31), Tongkat besi (Wahyu 2:27 dengan Kel. 4:20), Bintang timur (Wahyu 2:28 dengan Yes. 14:12). Kunci Daud (Wahyu 3:7 dengan Yes. 22:22), dan masih ada lagi.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA -->

Ketiga, simbol-simbol dalam Wahyu yang digunakan tanpa penjelasan. Usaha memaknai simbol-simbol ini relatif sulit. Untuk memahaminya, simbol-simbol tersebut harus diletakkan secara tepat dalam konteksnya, meskipun masih mengandung kemungkinan adanya perbedaan interpretasi. Simbol-simbol itu antara lain: Batu putih (Wahyu 2:17), Sokoguru atau pilar (Wahyu 3:12, Tua-tua (Wahyu 4:4-6), Meterai (Wahyu 5:1, Tahta putih yang besar (Wahyu 20:11), Kota Allah (Wahyu 21:2-4) dan masih ada lagi.

 

Penting Mempelajari Kitab Wahyu

Kitab Wahyu bisa dikatakan merupakan Kitab yang sangat sukar, bahkan yang paling sukar dalam seluruh Alkitab. Walau demikian maka kita perlu dan bahkan harus mempelajari Kitab Wahyu. Mengapa demikian? 

Yang pertama, Karena Kitab Wahyu termasuk dalam Kitab Suci yang adalah Firman Allah, dan karena Kitab Wahyu adalah Firman Allah maka tentuharus dipelajari! 

Kedua, Kitab Wahyu merupakan satu-satunya Kitab yang memberikan janji berkat kepada yang membaca dan mentaatinya. Memang jelas bahwa orang yang mentaati bagian manapun dari dalam Alkitab akan diberkati. Tetapi Kitab Wahyu memberikan janji berkat khusus bagi orang yang membaca, mempelajari dan mentaati kitab ini. 

Janji itu ada dalam Wahyu 1:3 yang berbunyi: “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat”. Lalu ada lagi yang berbunyi, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan (Wahyu 2:10b).” Dan pada akhir Kitab Wahyu kembali diberi janji yang berbunyi: “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” (Wahyu  22:7 ). 

 

Sumber : Jawaban
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami