Pertengkaran dalam pernikahan kerap
kali terjadi. Ini adalah salah satu bagian dari pernikahan yang tidak bisa
dihindari. Terkadang pasangan suami istri dapat bertengkar karena cara bicara
atau mungkin cara respon yang kurang tepat.
Bagaimana kita dapat menghindari
pertengkaran dengan pasangan kita? Ini adalah tips yang sederhana:
1. Atur nada bicara dan cara
meresponmu dengan baik. Pastikan kamu tidak memakai nada tinggi sehingga membuat
pasanganmu salah paham.
2. Tetapkan kembali apa tujuanmu
ketika berbicara.
3. Identifikasi pemicu pertengkaran.
Terkadang kita bisa saja mengatakan atau melakukan ‘sesuatu’ baik secara
sengaja atau tidak.
4. Bicarakan masalahmu, bukan masalah
orang lain. Seperti gunakan kalimat “Aku merasa bahwa kamu …” bukan “Kamu ….”
Jika cara berbicaramu tidak tepat
atau bahkan tidak sopan, apapun maksud pembicaraan yang kamu lakukan tidak akan
tersampaikan dan akan berujung pada pertengkaran.
Sebagian besar pasangan menikah pasti
pernah bertengkar karena 7 hal berikut:
Baca juga: Sering Bertengkar Sama Orang Tua Karena Tinggal Bareng? Ini Solusinya…
1. Waktu
Secara umum, kita memiliki pendapat
tentang bagaimana pasangan kita menghabiskan waktu mereka, ketika mereka
bersama kita dan tidak bersama kita.
Konflik yang mencerminkakan tentang
waktu dan rasa tidak aman, biasanya seperti cemburu, citra diri yang rendah,
materialisme, ambisi, dan keegoisan.
Agar tidak bertengkar karena harus
bekerja lembur, atau pergi dengan teman, setiap pasangan menemukan kebutuhan
emosional mereka mengenai waktu dan perhatian. Hal ini perlu didiskusikan.
Salah satu dari kalian mungkin
membutuhkan waktu berkualitas (quality
time) yang lebih banyak sementara yang lainnya tidak. Jika ini masalahnya, maka
diperlukan diskusi untuk menemukan jalan keluarnya.
Biacarakan tentang apa yang kamu harapkan
dan apa yang kamu rasakan ketika tidak menerima perhatian yang kamu butuhkan.
Hindari atau selesaikan argument dengan
lakukan beberapa hal berikut:
1. Utamakan pasanganmu terlebih
dahulu. Ituu bukan berarti dia memenangkan argument itu, namun kamu menghargai
dia lebih dari untuk memenangkan argumen.
2. Tentukan win-win solution dari setiap diskusi yang kalian lakukan. Jika kamu
tidak setuju mengenai itu, tunggu dan berdoalah untuk keputusan itu. Terkadang membutuhkan
waktu yang lama untuk membuat sebuah keputusan.
3. Akui dan minta maaf jika kamu
merasa melakukan kesalahan. Kemudian berusahalah untuk berubah.
2. Uang
Banyak pasangan yang memiliki prinsip
berbeda tentang cara membelanjakan, menabung, memberi dan berinvestasi. Kamu
mungkin memiliki pendapat yang berbeda tentang berapa banyak yang harus kamu
keluarkan untuk sesuatu atau cara berbelanja untuk sesuatu.
Kalian mungkin memiliki cara
masing-masing dalam mengelola keuangan. Namun, kini kalian adalah dua bukan
lagi satu. Kamu harus berdiskusi dan membuat kesepakatan dengan pasangan
tentang bagaimana mengelola keuangan kalian.
Bukan lagi dengan caramu atau cara
pasanganmu, tetapi cara kalian mengelola keuangan.
Baca juga: Menghadapi Anak Saat Mereka Bertengkar Memang Tidak Mudah, Begini Caranya Biar Adil
3. Mengurus Anak
Masa kecil kita dan bagaimana orang
tua mendidik kita akan membentuk kerangka bagaimana kita akan mendidik
anak-anak kita sendiri.
Apalagi ketika kamu dan pasanganmu
memiliki pengasuhan yang berbeda. Kamu mungkin memiliki pengasuhan yang sangat ketat
yang dalam beberapa hal kamu membenci, sehingga gaya pengasuhanmu mungkin lebih
bebas.
Tetapi pasanganmu mungkin sangat sangat
membutuhkan perhatian dan bimbingan yang diberikan peraturan jika mereka
tinggal di rumah yang terlalu bebas, sehingga mereka mungkin ingin menetapkan peraturan.
Penting untuk mengenali bahwa ada
perbedaan dalam pengasuhan kalian sehingga kamu harus berada pada ‘halaman’
yang sama daripada membirkannya mengalir dan terjadi begitu saja.
Penting juga untuk mengenali bahwa
anak-anak juga akan belajar dengan cepat mengenai siapa yang harus didekati
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sangat penting untuk saling terbuka
agar tidak terjadi perdebatan tentang keputusan sebelum dan sesudah keputusan
dibuat.
Kamu juga bisa mengambil kelas
pengasuhan (parenting) bersama untuk
membantu kalian berada di halaman yang sama mengenai disiplin, pelatihan, dan
koneksi dengan anak-anakmu.
Mengamati orang tua lain dan menyaksikan
anak-anak bereaksi memberikan lingkungan belajar. Penting untuk saling
mengetahui tentang bagaimana cara menangani situasi yang sulit dan tetap
menjaga komunikasi terbuka jika kamu memiliki sesuatu yang kamu sampaikan dan
sebaliknya.
Dalam mengasuh anak, bersikap
proaktif selalu menjadi reaktif; mengantisipasi situasi masalah sebelum terjadi
dan berbicara tentang bagaimana kamu ingin menangani sesuatu.
Itulah tiga poin pertama tentang masalah rumah tangga yang pasti pernah kamu dan cara mengatasinya. Kita akan bahas 4 poin lainnya di artikel berikutnya ya.
Baca juga: 7 Masalah Rumah Tangga Ini Pasti Pernah Kamu Alami. Nah Begini Cara Menyelesaikannya (2/2)