Seperti
yang kita tahu, bahwa banyak hal yang terjadi karena adanya COVID-19 yang
terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Banyak ativitas dilarang dan
sebisa mungkin pemerintah menghimbau kita untuk tetap di rumah saja agar pandemi
ini segera berlalu.
Merebaknya virus ini, membuat banyak industri terganggu dan menambah angka pengangguran. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memprediksi, dalam skenario berat potensi pengangguran akan bertambah 2,92 juta orang dan kemungkinan besar bisa mencapai 5,23 juta.
Baca juga: Menariknya Peluang Bisnis Jamu, Minuman Herbal Kesehatan Yang Melejit di Masa Wabah COVID
Selain
sektor usaha dan pengangguran, Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga
Wisnu Wibowo menilai pandemi Corona COVID-19 juga membawa perubahan dalam
perilaku konsumen dan konsumsi ke depan. Hal ini juga sekaligus sebagai
momentum ekonomi digital dan kreatif.
Dikutip
dari Liputan6.com, Wisnu mengatakan “Untuk ke depan ekonomi kreatif dan digital
akan sangat berkembang. Orang sudah mulai terbiasa dan terlibat menjalani pola
konsumsi digital.”
Hal ini
berkembang seiring dengan anjuran bekerja dari rumah, ibadah dari rumah,
belajar dari rumah, menajaga jarak fisik, berdampak terhadap kebiasaan
masyarakat. Anjuran ini pun dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran
COVID-19.
Wisnu menuturkan bahwa akan ada perubahan pergeseran konsumsi. Hal ini juga mempengaruhi beberapa sektor usaha yang berpotensi tumbuh ke depan seperti; jasa pengantaran, produk makanan beku, sektor kesehatan, sektor pedidikan.
Baca juga: Belajar Dari Kasus Wuhan, Ini Loh 3 Peluang Usaha Dibalik Ancaman Wabah Corona Virus
Ada perubahan,
maka ada juga peluang di tempat yang baru. Ada beberapa sektor usaha yang dapat
dijadikan peluang. Ini akan menjadi peluang usaha bagi kamu yang mungkin sedang
dirumahkan atau mengalami PHK.
Dalam
jangka pendek, kamu bisa mencoba usah di bidang industri makanan beku. Social
distancing yang saat kita lakukan, membuat kebutuhan makanan tahan lama meningkat
karena kita harus mengurangi waktu belanja.
Beberapa orang masih suka
mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan
daya tahan tubuh manusia. Memiliki daya tahan tubuh yang sehat dan kuat sulit
terpapar virus corona.
Kemudian,
ada juga industri alat kesehatan. Kebutuhan
masyarakat dan tenaga medis akan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan
hand sanitizer pun meninggkat.
"COVID-19 juga mendorong berkembangnya inovasi untuk menangani kebutuhan baru yang muncul akibat COVID-19 seperti disinfection chamber, portable hospital dan isolation portable room,” kata dia
Baca juga: Nggak Dapet-dapet Kerja Bikin Sulit Tidur? Yuk Undang Peluang lewat 4 Cara Ini
Sedangkan
dalam jangka panjang, sektor usaha yang berpeluang adalah industri berbasis online. Beberapa produk yang memiliki
prospek pasar adalah game, software pendidikan, media pembelajaran,
hiburan digital, dan belanja online.
Ada juga jasa layanan antar barang dan makanan.
Dengan berubahnya kebiasaan menjalani pola konsumsi digital, akan ada banyak
permintaan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan dan barang konsumsi harian
tanpa harus meninggalkan rumah.
Selain itu,
ada juga layanan jasa gaya hidup sehat, kesehatan dan psikologi.
"Kebutuhan konsultasi akan gaya hidup sehat untuk konsultasi untuk
penanganan permasalahan kesehatan mental akan melonjak,” kata Wisnu.
Pandemi
COVID-19 akan meningkatkan permintaan produk-produk yang dapat memperkuat
imunitas sehingga akan meningkatkan omzet industri ini.
Di tengah kelesuan ekonomi karena wabah COVID-19, kita tidak boleh berputus asa dan harus berusaha untuk berpikir kreatif. Sertakan Tuhan dalam setiap strategi atau rencana yang akan kamu buat sehingga Dia akan memberikan hikmat kepadamu.
Sumber : berbagai sumber