Waspadai Tawaran Black Friday, Orang Kristen Harus Punya Gaya Hidup Beda!
Sumber: infopapa.hu

Marriage / 29 November 2019

Kalangan Sendiri

Waspadai Tawaran Black Friday, Orang Kristen Harus Punya Gaya Hidup Beda!

Puji Astuti Official Writer
1761

Pagi tadi saat membuka email, dahi saya sedikit berkerut saat membaca tawaran diskon belanja dalam rangka “Black Friday”. Kata ini sedikit aneh untuk saya sebagai orang Indonesia. Tentu saja, di Amerika sana Black Friday bukanlah hal asing, hari libur yang jatuh pada satu hari setelah Thanksgiving  ini adalah masa dimana orang-orang Amerika berbelanja besar-besaran dan juga masa-masa diskon bertaburan.

Black Friday biasanya digunakan sebagai kesempatan untuk berburu hadiah Natal untuk keluarga atau orang terkasih. Namun dalam perjalananan waktu, hari istimewa ini berubah maknanya karena diekploitasi untuk kepentingan kapitalisme. Bahkan di Amerika sendiri, sudah banyak orang yang melakukan penolakan terhadap Black Friday ini dan lebih memilih untuk melakukan sesuatu yang bermakna dan menunjukkan nilai-nilai Kekristenan.

Lalu bagaimana dengan kita sebagai orang Kristen di Indonesia menyikapi berbagai  tawaran terus menerus dari berbagai layanan belanja online  ini? Jangan-jangan isteri atau suamimu sudah mulai kecanduan belanja, atau paling tidak memiliki gaya hidup konsumtif.

Nah, supaya hal itu tidak terjadi, yuk kita mengarahkan fokus keluarga  kita kembali kepada Kristus menjelang liburan Natal ini.

1# Fokus mengucap syukur dengan apa yang dinikmati saat ini

Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; ~ Mazmur 86:12

Ya, dari pada menggebu-gebu ingin belanja, yuk kita kembali kepada esensi Thanksgiving yang diperingati pada Kamis lalu, yaitu kamis minggu ke 4 di bulan November. Jika Thanksgiving adalah saat untuk mensyukuri berkat Tuhan yang sudah kita terima, bukankah akan bertolak belakang jika sehari sesudahnya kita berbelanja habis-habisan.

Belanja yang tak terkendali membawa kita kepada ketamakan, hal ini sangat bertolak belakang dengan sikap mengucap syukur. Mereka yang penuh ucapan syukur pasti berpikir bagaimana untuk berbagi, menikmati apa yang dimiliki dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikannya. Bagaimana dengan kita?

Baca juga : 

Daripada Mengeluh, Yuk Belajar Pentingnya Mengucap Syukur Dari Hari Thanksgiving Ini!

5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Perayaan Thanksgiving di Amerika

2# Mengingat bahwa kado terindah dan terbesar sudah kita terima  dari Tuhan

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:5

Ya, Bapa di Sorga telah memberikan Yesus Kristus agar kita diselamatkan. Itu adalah kado terindah dan terbesar yang pernah ada dalam kehidupan ini. Dengan mengarahkan pandangan kita kepada Kristus kembali, maka kita diingatkan bahwa Natal adalah masa terbaik untuk membagikan kasih Tuhan.

Jadi, daripada fokus akan belanja apa, kamu bersama pasangan dan juga anak-anak bisa berdiskusi bersama bagaimana bisa menjadi berkat dan memberitakan tentang kasih Tuhan menjelang Natal ini.

3#  Memberikan hadiah yang tidak bisa diukur oleh uang

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. ~ Matius 2:14

Menurut saya, persembahan utama orang-orang Majus bukanlah emas, kemenyan dan mur, namun hati mereka yang rindu untuk menyembah Sang Juru Selamat.

Dari kisah orang Majus kita bisa belajar, bahwa hadiah yang indah dan berharga bukan hanya sesuatu yang terlihat oleh kasat mata berharga dan mahal, namun apa yang muncul dari hati kita.

Sebagai pasangan suami-isteri, pada Natal ini berikanlah suatu hadiah yang berbeda, sesuatu yang bermakna dan tak ternilai oleh uang.  Hal itu bisa berupa sebuah surat ungkapan cinta, waktu berdua untuk mengingat kasih Tuhan dalam hidup kalian, atau suatu memento yang mengingatkan kepada cinta kalian berdua.

Sebagai orang percaya, yuk kita tunjukkan karakter Kristus pada masa-masa Natal ini. Kristus ingin kita menunjukkan buah roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Ijinkan kasih Tuhan mengalir melalu hidupmu, dan keluargamu sehingga berita keselamatan sampai kepada mereka yang belum mengenal Tuhan.

Baca juga : 

8 Hal Ini yang Bakal Kalian Alami di Natal Pertama Jadi Pasangan Menikah, Jangan Kaget Ya

Hanya ada di Indonesia, Ini 3 Perayaan Natal Khas Tanah Air!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami