Andrew Brunson, pendeta Amerika yang pernah ditahan selama dua
tahun di Turki menyampaikan kepada Southern Baptist Convention akan kekuatirannya terhadap generasi muda Kristen di tengah diskriminasi agama di Turki.
“Aku berpikir kalau kita gak siap untuk apa yang akan datang.
Terutama generasi muda, aku kuatir banyak dari kita yang berpuas diri dan kita gak
sadar dan hal ini berarti bahwa orang-orang di gereja kita akan dibutakan oleh
apa yang akan terjadi ke depan. Kalian sebagai pendeta dan pemimpin gereja yang
bertugas untuk mempersiapkan generasi berikutnya,” kata Brunson, seperti dikutip dari Fox News.
Kemudian dia menceritakan pengalaman pahitnya saat berada di penjara Turki. Dia mengaku kalau selama masa-masa itu, dia pernah mencoba dua kali bunuh diri. Namun tindakan itu gagal setelah dirinya kembali mulai membaca Alkitab dan berdoa.
Baca Juga:
Mantan Jemaat Beri Kesaksian di Pengadilan Lawan Pendeta Andrew Brunson, Ini Respon Dia
Perundingan Turki dan Amerika Alot, Pendeta Andrew Brunson Jadi Pion Politik
Seperti diketahui, Brunson ditahan pemerintah Turki karena dituduh
sebagai mata-mata yang membantu organisasi teroris pada tahun 2016 yang saat itu muncul sekelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah Turki.
Sementara Brunson sendiri sebenarnya sudah berada di Turki
selama 20 tahun dalam tugas pelayanannya bersama gereja yang dibangunnya di sana. Meskipun membantah tuduhan tersebut, pemerintah Turki tetap menahannya.
Berdasarkan pengalaman itulah, Brunson berpesan kepada umat Kristen
bahwa perlakuan yang dia hadapi tidak seberapa dibanding dengan penganiayaan yang
akan dialami umat Kristen di kemudian hari. Dia menyampaikan kalau dirinya mendapat
pesan dari Tuhan pada tahun 2009 lalu. Dalam pesan itu, dia diingatkan bahwa umat Kristen Turki akan menghadapi masa-masa sulit ke depan.
“Banyak dari kalian akan berkesempatan untuk berdiri di garis penderitaan itu dan kalian harus mempersiapkan diri untuk itu,” katanya.
Brunson dibebaskan pada bulan Oktober 2018 silam setelah dijatuhi
hukuman tiga tahun penjara. Pengadilan Turki lalu mendeportasi Brunson ke Amerika
setelah adanya negosiasi antara pemerintah dua negara.
Kita memang harus menyadari bahwa semakin hari dunia yang kita
tinggali ini tidak akan menjadi lebih baik. Karena itulah, gereja harus bertindak
lebih aktif untuk memperlengkapi generasi muda menjadi pribadi yang teguh dan kuat
dalam iman.