Uskup
Kensington, Inggris Graham Tomlin menyampaikan pendapatnya bahwa kebuntuan yang dihadapi oleh parlemen Inggris harusnya dibawa dalam doa.
Dia
menilai, kekacauan sistem politik Inggris seperti saat ini harusnya menyadarkan anggota parlemen pentingnya peran doa.
“Pembicaraan
antara pemerintah dan pihak oposisi tampaknya tidak menawarkan banyak harapan untuk
masa depan dan tak ada kejelasan ke depannya. Jadi hal itu tampak seperti
parlemen memulai tugasnya tanpa doa. Mereka berpikir akan mendapatkan bantuan seperti yang mereka butuhkan,” katanya.
Menurutnya,
penting untuk kembali mengoreksi pemahaman semua orang tentang doa. Karena doa adalah
tindakan untuk meminta Tuhan melakukan sesuatu yang kita harapkan. Karena
itulah peran doa dinilai penting untuk hadir mengubah sistem politik dan nada debat yang lebih baik di parlemen Inggris.
“Banyak yang membicarakan tentang sifat beracun dan terpolarisasi dari debat politik kita, baik di media sosial atau di parlemen. Doa adalah proses memasukkan diri kita ke dalam kerangka berpikir yang benar untuk melakukan tugas kita. Doa adalah persiapan yang sehat untuk sebuah negosiasi yang membuat kita jauh lebih rendah hati satu sama lain, menghilangkan perdebatan beracun dan berpotensi untuk menghasilkan sistem politik yang lebih baik,” terangnya.
Baca Juga :
Populasi Kekristenan Makin Tinggi, Pemerintah Iran Interogasi Alasan Warganya Pindah Agama
Tak Lagi Fokus Untuk Pemuridan, Pendeta Ini Kritik Gereja yang Hanya Jadi Panggung Hiburan
Selain itu,
Uskup Tomlin juga mengingatkan para politisi berdoa tentang batas kekuasaan yang bisa mereka lakukan.
“Kita mau supaya
politisi kita berdoa karena mereka perlu tahu bahwa mereka bukan Tuhan, kuasa apapun
yang mereka punya adalah pinjaman. Kita mau mereka bisa saling memperlakukan dengan
baik, berdebat dengan bijak dan berhati-hati dan tahu bahwa mereka bertanggung jawab bukan hanya untuk kita. Tapi untuk sesuatu yang lebih besar,” lanjutnya.
Sebagaimana
diketahui, sudah semacam tradisi bagi parlemen Inggris memulai tugas pelayanan mereka
dengan doa. Tapi di awal tahun ini, anggota parlemen Crispin Blunt menyarankan supaya
tradisi itu dihilangkan karena doa dianggap tak lagi sesuai dengan prinsip kebebasan yang dianut oleh masyarakat dari berbagai agama di Inggris.
Beberapa
tahun belakangan ini, Inggris memang sudah dicatat sebagai negara yang
mengalami kemerosotan rohani. Ada banyak anak muda yang mulai meninggalkan keyakinan
mereka dan memilih untuk menjadi tidak beragama. Tak heran jika kondisi ini sangat
mempengaruhi sistem pemerintahan.
Apakah kamu
tergerak berdoa untuk Inggris saat ini? Mari angkat doamu dan minta supaya kedaulatan
Tuhan kembali ditegakkan di negara ini.